Matahari Mengelilingi Bumi, sebuah Kepastian dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah

Pertanyaan: Assalaamu’alaikum Ustadz. Baru-baru ini saya mendapat artikel dari seorang teman (Dr Syaikh Muhammad bin shalih Al-Utsaimin, semoga Allah merahmati beliau) tentang bahwa mataharilah yang berputar mengelilingi bumi.. Adapun dalil-dalil yang digunakan adalah:
– QS. Al-Baqoroh: 258
– QS. Al-An’am: 78
– QS. Al-Kahfi: 17
– QS. Al-Anbiya: 33
– QS. Al-A’raf: 54
– QS. Az-Zumar: 5
– QS. Asy Syams: 1-2
– QS. Yaasiin: 37-40
– dan juga HR. Bukhari no. 3199; Muslim no. 159, Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu dan matahari telah terbenam,
”Apakah kamu tahu kemana matahari itu pergi?” Dia (Abu Dzar) menjawab: “Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.” Beliau bersabda: ”Sesungguhnya dia pergi lalu bersujud di bawah Arsy, kemudian minta izin lalu diizinkan baginya, hampir-hampir dia minta izin lalu dia tidak diizinkan. Kemudian dikatakan kepadanya: ‘Kembalilah dari arah kamu datang,’ lalu dia terbit dari arah barat (tempat terbenamnya).

Mohon pencerahannya ustadz, hati saya benar-benar gundah karenanya. Saya harap ustadz berkehendak menjawab hal ini. Sungguh bila memang benar itu adanya insya Allah saya yakin 100%. Terima kasih sebelum dan sesudahnya. Jazakallaahu Khairan Katsiron.
Wassalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakatuh.

Jawaban oleh ustadz Dzulqarnain:

Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh.

Apa yang antum baca dari artikel tersebut memang benar adanya fatwa Syaikh Ibnu Utsaimin dalam berbagai buku beliau. Dan itu juga adalah fatwa Syaikh Ibnu Baz, Syaikh Muqbil dan lain-lainnya, bahkan Fatwa Mufti Saudi Arabia Pertama, guru para Imam di masa ini, Syaikh Muhammad bin Ibrahim Alu Asy-Syaikh. Seharusnya itu yang kita yakini sebagaimana diterangkan dalam ayat-ayat dan hadits yang antum sebutkan.

Wallahu a’lam.

Sumber: http://pakisbintaro.wordpress.com/2009/02/14/tanya-jawab-matahari-mengelilingi-bumi/

* * *

FATWA SYAIKH AL-UTSAIMIN

Syaikh Muhammad bin Shalih Utsaimin ditanya: “Apakah Matahari berputar mengelilingi bumi?”

Jawaban:

Dhahirnya dalil-dalil syar’i menetapkan bahwa mataharilah yang berputar mengelilingi bumi dan dengan perputarannya itulah menyebabkan terjadinya pergantian siang dan malam di permukaan bumi, tidak ada hak bagi kita untuk melewati dhahirnya dalil-dalil ini kecuali dengan dalil yang lebih kuat dari hal itu yang memberi peluang bagi kita untuk menakwilkan dari dhahirnya.

Di antara dalil-dalil yang menunjukkan bahwa matahari berputar mengelilingi bumi sehingga terjadi pergantian siang dan malam adalah sebagai berikut.

1. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman tentang Ibrahim akan hujahnya terhadap yang membantahnya tentang Rabb,

Artinya: “Sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah dia dari barat.” (Al-Baqarah: 258)

Maka keadaan matahari yang didatangkan dari timur merupakan dalil yang dhahir (nyata) bahwa matahari berputar mengelilingi bumi.

2. Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman juga tentang Ibrahim,

Artinya: “Kemudian tatkala dia melihat matahari terbit, dia berkata: ‘Inilah Tuhanku, ini yang lebih besar’, maka tatkala matahari itu terbenam dia berkata: ‘Hai kaumku, sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan’.” (Al-An’am: 78)

Jika Allah menjadikan bumi yang mengelilingi matahari niscaya Allah berkata: “Ketika bumi itu hilang darinya”.

3. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

Artinya: “Dan kamu akan melihat matahari ketika terbit, condong dari gua mereka berada di sebelah kanan, dan bila matahari itu terbenam menjauhi mereka ke sebelah kiri sedang mereka berada dalam tempat yang luas dalam gua itu.” (Al-Kahfi: 17)

Allah menjadikan yang condong dan menjauhi adalah matahari, itu adalah dalil bahwa gerakan itu adalah dari matahari, kalau gerakan itu dari bumi niscaya Dia berkata: “gua mereka condong darinya(matahari)”.

Begitu pula bahwa penyandaran terbit dan terbenam kepada matahari menunjukkan bahwa dialah yang berputar meskipun dilalahnya lebih sedikit dibandingkan dilalah firman-Nya, “(condong) dan menjauhi mereka)”.

4. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

Artinya: “Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.” (Al-Anbiya’: 33)

Ibnu Abbas radhiallahu anhu berkata: “Berputar dalam suatu garis peredaran seperti alat pemintal.”

Penjelasan itu terkenal darinya.

5. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

Artinya: “Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat.” (Al-A’raf: 54)

Allah menjadikan malam mengejar siang, dan yang mengejar itu yang bergerak dan sudah maklum bahwa siang dan malam itu mengikuti matahari.

6.. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

Artinya: “Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar; Dia menutupkan malam atas siang dan menutupkan siang atas malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Ingatlah Dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” (Az-Zumar: 5)

Firman-Nya, “Menutupkan malam atau siang” artinya memutarkannya atasnya seperti tutup sorban menunjukkan bahwa berputar adalah dari malam dan siang atas bumi. Kalau saja bumi yang berputar atas keduanya (malam dan siang) niscaya Dia berkata: “Dia menutupkan bumi atas malam dan siang”.

Dan firman-Nya, “matahari dan bulan, semuanya berjalan”, menerangkan apa yang terdahulu menunjukkan bahwa matahari dan bulan keduanya berjalan dengan jalan yang sebenarnya (hissiyan makaniyan), karena menundukkan yang bergerak dengan gerakannya lebih jelas maknanya daripada menundukkan yang tetap diam tidak bergerak.

7.. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

Artinya: “Demi matahari dan cahayanya di pagi hari, dan bulan apabila mengirinya.” (Asy-Syam: 1-2)

Makna (mengiringinya) adalah datang setelahnya. Dan itu dalil yang menunjukkan atas berjalan dan berputarnya matahari dan bulan atas bumi. Seandainya bumi yang berputar mengeliligi keduanya tidak akan bulan itu mengiringi matahari, akan tetapi kadang-kadang bumi mengelilingi matahari dan kadang-kadang matahari mengeliling bulan, karena matahari lebih tinggi dari pada bulan. Dan untuk menyimpulkan ayat ini membutuhkan pengamatan.

8. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

Artinya: “Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah malam; Kami tanggalkan siang dan malam itu, maka dengan serta merta mereka berada dalam kegelapan, dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai tandan yang tua. Tidaklah mugkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.” (Yaa-Siin: 37-40)

Penyandaran kata berjalan kepada matahari dan Dia jadikan hal itu sebagai kadar/batas dari Dzat yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui menunjukkan bahwa itu adalah haqiqi (sebenarnya) dengan kadar yang sempurna, yang mengakibatkan terjadinya perbedaan siang malam dan batas-batas (waktu). Dan penetapan batas-batas edar bulan menunjukkan perpindahannya di garis edar tersebut.

Kalau seandainya bumi yang berputar mengelilingi maka penetapan garis edar itu bukannya untuk bulan. Peniadaan bertemunya matahari dengan bulan dan malam mendahului siang menunjukkan pengertian gerakan muncul dari matahari, bulan, malam dan siang.

9. Nabi Shallallahu ‘alaihi wassallam berkata kepada Abu Dzar radhiallahu anhu dan matahari telah terbenam.

Artinya: “Apakah kamu tahu kemana matahari itu pergi?” Dia menjawab: “Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.” Beliau bersabda: “Sesungguhnya dia pergi lalu bersujud di bawah arsy, kemudian minta izin lalu diijinkan baginya, hampir-hampir dia minta izin lalu tidak diijinkan. Kemudian dikatakan kepadanya: “Kembalilah dari arah kamu datang lalu dia terbit dari barat (tempat terbenamnya) atau sebagaimana dia bersabda.” (Muttafaq ‘alaih) [1]

Perkataan-Nya, “Kembalilah dari arah kamu datang, lalu dia terbit dari tempat terbenamnya” sangatlah jelas sekali bahwa dia (matahari) itulah yang berputar mengelilingi bumi dengan perputarannya itu terjadinya terbit dan terbenam.

10. Hadits-hadits yang banyak tentang penyandaran terbit dan terbenam kepada matahari, maka itu jelas tentang terjadinya hal itu dari matahari tidak kepada bumi.

Boleh jadi di sana masih banyak dalil-dalil lain yang tidak saya hadirkan sekarang, namun apa yang telah saya sebutkan sudah cukup tentang apa yang saya maksudkan. Wallahu Muwaffiq.

[Disalin dari Majmu Fatawa Arkanul Islam, edisi Indonesia Majmu Fatawa Solusi Problematika Umat Islam Seputar Akidah Dan Ibadah, Penulis Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, Terbitan Pustaka Arafah]

Footnote:
[1] Dikeluarkan oleh bukhari, Kitab Bad’ul Khalqi, bab shifat asy syam wal qamar: 3199, dan muslim, kitab Al Iman, bab Bayan az Zaman al Ladzi la yuqbal fihil Iman: 159.

Sumber: http://artikelassunnah.blogspot.com/2009/10/apakah-matahari-berputar-mengelilingi.html?m=1

About Fadhl Ihsan

Silakan temukan saya di http://facebook.com/fadhl.ihsan

Posted on 06/11/2011, in Uncategorized and tagged , , . Bookmark the permalink. 62 Komentar.

  1. Hendra Setiawan

    maaf sebelumnya….
    bukankah dalam alquran kata terbit dan tenggelam menunjukkan waktu? waktu pagi dan sore…
    Al-Anbiya’: 33, ayat ini benar adanya…karena astrologi modern memang membenarkan jika bulan berevolusi thd bumi dan berotasi pada porosnya, sedangkan matahari berotasi pada porosnya dan berevolusi terhadap bintang yang lebih besar (bintang vega).

  2. itu masalah duniawi, jadi perlu pengamatan sebnarnya dan perlu tafsir
    yang sedalam-dalamnya, orang salafy jangan merasa benar sendiri… sungguh aneh bumi yang sekecil ini dikelilingi benda yang besarnya setara 1.000.000 volume bumi .. tidak masuk akal..(matahari berdiameter 1.392.000 km sedangkan bumi berdiameter 12.756 km), al-Qur’an pasti benar dan takwilan manusia ada salah ada benar… jangan merasa benar dengan takwilan jamaahnya.. kita perlu bukti dalil dan perlu bukti iptek (pengamatan langsung) untuk membuktikan hal ini..!

    MENURUT KAMI BUMI DAN BULAN BESERTA PLANET-PLANET LAINNYA MENGELILINGI MATAHARI. HAL ITU SESUAI DENGAN TAFSIR AL-QUR’AN BERIKUT :

    وَتَرَى الْجِبَالَ تَحْسَبُهَا جَامِدَةً وَهِيَ تَمُرُّ مَرَّ السَّحَابِ صُنْعَ اللَّهِ الَّذِي أَتْقَنَ كُلَّ شَيْءٍ

    Artinya : “Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu.” (QS. An Naml : 88)

    Sebagaimana diketahui oleh para ahli astronomi bahwa awan tidaklah bergerak sendiri akan tetapi perpindahannya dibawa oleh angin, demikian pula gunung-gunung yang dilihat oleh seseorang, dia mengira bahwa gunung itu tetap di tempatnya padahal dia bergerak dengan cepat juga sementara manusia tidak melihatnya. gunung yang bergerak berarti gunung yang ada dibumi mengelilingi matahari, sama saja artinya bumi yang beredar mengelilingi matahari.

  3. al-Qur’an tidak terdapat kata “matahari beredar mengelilingi bumi” yang ada hanya terbit, tenggelam, tempat peredaran dsb. artinya bisa berarti bumi itu yang berputar sehingga matahari terlihat mengelilingi bumi (gerak semu) ukuran matahari itu amat besar. 1000.000 kali volume bumi hukum alam semesta itu yang kecil bergantung kepada yang besar begitu juga dengan bumi pasti mengelilingi matahari bukan dikelilingi, selain itu sekarang banyak ulama ahlusunah jaman ini sudah menyakini hal itu.

    hal ini masalah khilafiah. umat muslim perlu keluar angkasa untuk membuktikan hal itu, jangan hanya mentakwil dan menerka-nerka.

  4. Buku teori Absolutivitas: Matahari Mengelilingi Bumi
    [Titik Temu Kontroversi islam dan Sains Modern]

    Kepada mereka diantara umat Islam dan selain mereka yang berada di dalam polemik perbedaan dan kontroversial dalam memandang teori Heliosentris dan Geosentris … dengan membela salah satu dari keduanya serta membantah orang-orang yang menyelisihinya …

    ☼ Kepada mereka yang terjebak dalam sikap fanatik demi mempertahankan teori Heliosentris dan melemparkan berbagai hujatan, cacian dan makian terhadap pendukung teori Geosentris tanpa melihat hakikat perbedaaan dan akar persoalan yang sesungguhnya … hingga akhirnya mereka menolak hujjah ilahiyah yang diturunkan dari atas langit ke tujuh pada satu sisi dan menolak pengetahuan sains fisika modern pada sisi yang lain dengan mengatasnamakan kemajuan sains dan teknologi dalam waktu yang sama …..

    Kepada mereka yang mengambil sikap melampaui batas dalam membela teori Geosentris serta membantah para pendukung teori Heliosentris dengan mengataskan Islam … lalu dalam waktu yang sama menolak ilmu pengetahuan sains fisika yang merupakan ayat-ayat KauniyahNya … dan yang tidak akan mungkin bertentangan dengan ayat-ayat kalamNya… tanpa berusaha mempelajari dan mendalami sains fisika lalu melihat letak akar persoalan yang sebenarnya …

    Kepada mereka yang mengambil sikap diam… masih dalam kebingungan dan keraguan atau karena masa bodoh dan tidak peduli terhadap persoalan… oleh karena menganggapnya sebagai permasalahan klasik yang tidak perlu dibahas, diperdebatkan atau dibesar-besarkan dan tidak perlu pula untuk di gencarkan dan disebarluaskan diantara manusia…

    Kepada mereka karya ini kami persembahkan hanya dengan mengharap ridho Alloh ’Azza Wa Jalla semata … dan dengan do’a agar semoga dengannya dapat menjadi penjelas bagi yang masih ragu dan penerang bagi yang masih bimbang dengan seidzinNya… dalam menemukan akar persoalan dan hakekat permasalahan yang sesungguhnya tentang teori Heliosentris dan Geosentris … Amien

    Lihat: teoriabsolutivitas.wordpress.com
    FB: Teoriabsolutivitas Matahari Mengelilingi Bumi

  5. BERTANYALAH SAMA AHLINYA JANGAN TERGESA2 dan TAQLID BUTA,
    BUKANKAH MENURUT ULAMA SALAFiIYUN TAQLID ITU HARAM, KENAPA USTADZ SENDIRI JUSTRU TAQLID BUTA MUROKAB????

    QUR’AN ADALAH BENAR ADANYA, TETAPI PENAFSIRAN BELUM TENTU BENAR

    APAKAH UTSAIMIN & BIN BAZ PERNAH BELAJAR ILMU ASTRONOMI???

    IMAM SYAFI’I belajar ilmu kedokteran dahulu sebelum berfatwa tenntang haid, dan juga bertanya di pasar2 kepada para wanita tentang masa haid mereka

    dalam suatu riwayat KETIKA IMAM SYAFI’I ditanya berapa jumlah kaki kuda, IMAM SYAFI’I tidak serta merta menjawabnya, tetapi beliau menghitung dahulu satu persatu

    BAHAYANYA BERTAQLID SAMA ORANG JAHIL

    Diriwayatkan dari Jabir RA ia berkata, “Kami keluar untuk bepergian, tiba-tiba salah seorang dari kamu kejatuhan batu sehingga retak kepalanya, lalu dia bertanya kepada kawan-kawannya, ‘Apakah menurut Anda, saya mendapat rukhsah untuk melakukan tayamum?’

    Mereka menjawab, ‘Kami melihat tidak ada rukhsah untuk Anda karena Anda masih mampu menggunakan air.’ Maka. Ia pun mandi. tak lama kemudian, ia wafat. Setelah kami menjumpai Nabi SAW dan menyampaikan berita tersebut. Beliau bersabda, ‘Mereka telah membunuhnya dan Allah akan membunuh mereka. Seharusnya, mereka bertanya bila tidak mengetahui. Obat orang tidak tahu adalah bertanya. Cukuplah baginya untuk tayamum. Lukanya diikat dengan kain lalu diusap (dengan debu). Sedangkan sisa badannya disiram air.'”(HR Ahmad, Abud Daud, dan Hakim).

    Hadits ini menjelaskan bahwa manusia walaupun niatnya lurus bukan berarti boleh berbicara tentang hukum Allah dan Rasul-Nya tanpa ilmu. Orang yang setengah-setengah ilmunya akan menebar kerusakan di tengah umat manusia. Informasi yang tidak utuh dan tuntas akan membahayakan.

    Bila orang yang tidak berkompeten dimintai pendapat tentang sesuatu akan menebarkan kebingungan dan kekacauan. Rasulullah SAW bersabda, “Sebagian tada kiamat, orang mencari ilmu daari orang-orang kecil (bukan ahlinya).” (HR Thabrani). (cat: BIN BAZ DAN UTSAIMIN TIDAK BERKOMPETEN DALAM ILMU ASTRONOMI)

    Banyak masalah besar, namun tidak ditanyakan ke ahlinya. “Akan datang pada manusia tahun-tahun penuh penipuan. Pendusta dibenar-benarkan dan orang jujur didustakan. Pengkhianat dipercaya dan orang terpercaya dianggap khianat dan pada masa itu ruwaibidhoh banyak berbicara.” Ditanyakan, “Siapakah ruwaibidhoh?” Beliau menjawab, “Orang bodoh yang berbicara tentang urusan orang banyak.” (HR Imam Ahmad, Ibnu Majah, dan al-Hakim).

    Imam Malik RA berkata kepada Sufyan bin Uyaynah, “Anda adalah orang berwibawa, maka lihatlah dari siapa Anda mengambil ilmu.” Beliau berkata, “Ilmu tidak boleh diambil dari empat kelompok, orang bodoh yang nyata kebodohannya, orang yang sudah dikenal pendusta, pengikut hawa nafsu yang menyeru orang untuk mengikutinya, dan orang tua ahli ibadah tapi tidak mengetahui permasalahan yang terjadi.”
    Sa’d bin Wahab meriwayatkan dari Ibnu Mas’ud ra bahwa ia berkata, “Manusia akan selalu baik selama mengambil ilmu dari orang-orang besar, ulama, dan orang-orang terpercaya. Bila m

    • Ini adalah ijtihad ulama, bila mereka benar akan mendapat dua pahala dan jika salah mendapat satu pahala. Bila kita tdk setuju maka diamlah dan jgn mencela mereka, krn apa yg kita yakini juga belum tentu benar sementara tdk ada jaminan bhw kita akan memperoleh pahala spt mereka. Berdoalah agar dimudahkan oleh Allah utk mengetahui yg benar dan yg salah dalam perkara ini. Wallahu a’lam.

      • Wah… lucu sekali, kok untuk hal ini Fadhl Ihsan menyuruh berdoa. Yang data dan faktanya sudah jelas. Alangkah naifnya jika kita berdoa untuk yg sudah jelas kebenarannya.

        Jika suatu hal sudah cukup jelas, doa kita adalah agar lebih menguatkan hati, tetap istiqamah. Bukan berdoa untuk mengetahui yg benar.

        Misal:
        Kita tahu, jika minum Baygon (anti nyamuk) itu bisa mati, maka kita tidak perlu berdoa untuk mengatakan: “ya Allah, aku berdoa, tunjukkanlah yang benar dengan Baygon ini”.

        Jika spt itulah pemikiran kita, untuk apa Allah memberi kita akal? Jika kita hanya bertanya pada ulama (yg bukan bidangnya), sama saja kita membodohi diri sendiri.

        Jika kita masih belum mantap untuk suatu urusan ilmu (baik ilmu agama atau bukan), carilah beberapa orang untuk ditanya ilmunya, jika belum puas juga, maka terus cari, cari dan cari lagi. Ya seperti Nabi Ibrahim mencari siapa Tuhan?

        Wallahu a’lam
        Semoga tercerahkan

    • abu abdirrohman

      bismillah

      memang, mungkin asy syaikh ibnu utsaimin dan ibnu baz rohimahumalloh tidak berkompeten dalam ilmu astronomi. namun kita tidak ragu akan keilmuan beliau tentang al qur’an dan as sunnah berikut tafsirnya. alqur’an adalah kitab yang paling shohih dan benar di dunia ini, menyusul as sunnah ash shohihah(hadits shohih) di posisi kedua. beliau menjelaskan dengan penjabaran yang pas dan tepat , sesuai dhahir ayat2 alqur’an maupun hadits yang beliau jadikan hujjah tentang beredarnya matahari mengelilingi bumi. saya bukan taqlid terhadap beliau, namun saya ber” ittiba’ ” kepada beliau. karena jelasnya dalil yang beliau paparkan dan tidak menyalahi akal.

      walaupun ada yang mengatakan:
      “sungguh aneh bumi yang sekecil ini dikelilingi benda yang besarnya setara 1.000.000 volume bumi .. tidak masuk akal..(matahari berdiameter 1.392.000 km sedangkan bumi berdiameter 12.756 km),”

      maka periksalah akal anda(yang mengatakan ini) jika anda mengaku muslim. bukan dalil(alqur’an dan hadits) yang harus disesuaikan dengan akal kita, namun sebaliknya. meskipun kita wajib mensyukuri nikmat “akal” yang dikaruniakan Alloh Ta’ala kepada kita, namun jangan sampai, justru dengan alasan mensyukuri nikmat akal ini untuk menolak ayat2 alqur’an maupun hadits2 shohih.

      dan benar kata admin:
      “Ini adalah ijtihad ulama, bila mereka benar akan mendapat dua pahala dan jika salah mendapat satu pahala. Bila kita tdk setuju maka diamlah dan jgn mencela mereka, krn apa yg kita yakini juga belum tentu benar sementara tdk ada jaminan bhw kita akan memperoleh pahala spt mereka. Berdoalah agar dimudahkan oleh Allah utk mengetahui yg benar dan yg salah dalam perkara ini. Wallahu a’lam.”

      washollollohu’ala muhammadin wa ‘ala aalihi washohbihi ajma’in

      • Insya Allah sebentar lagi masuk bulan Ramadhan, banyak ahli astronomi islam yang terlibat dalam penentuan 1 Ramadhan ini. Nah menurut saya ini merupakan salah satu momen yg tepat membuktikan apakah bumi mengelilingi matahari atau matahari yg mengelilingi bumi, karena penentuan 1 Ramadhan ini akan melihat posisi pergerakan bulan, bumi, dan matahari. Mari buka pemikiran kita secara positif yg terus mencari kebenaran. Bisa dengan cara berdiskusi dengan ahli astronomi islam tsb yang sudah menguasai ilmu tafsir dan ilmu pengetahuan di bidangnya. Jangan hanya terus terpaku dengan penafsiran sendiri tanpa ada kontrol atau perbandingan dari yg lain, yg dikhawatirkan tanpa disadari telah dituntun oleh nafsu kita sendiri. Wallahu ‘Alam..

  6. SAYA TAMBAH YAKIN BAHWA BUMI ITU DIAM, TIDAK BERPUTAR!!

    Alhamdulillah, setelah search di Google: Berapa kecepatan berputarnya bumi? Ketemu jawaban 1674 km/jam! Sebuah kecepatan luarrr biasa..

    Tidak perlu njlimet, andai kita yakini bumi berputar ke arah timur dgn kecepatan spt itu lalu kita tendang bola ke arah barat tentu bola tadi akan melambung lebih jauh ketimbang bila kita menendangnya ke arah timur. Lalu apakah ini terjadi??! Kalau iya terjadi, pastilah permainan sepak bola tdk lagi menarik krn setiap kali bola ditendang ke barat pasti OUT, sementara pemain lain harus mati2an menggiring bola ke gawang lawan yg berada di tribun timur.

    Yah seperti kita berada di atas kereta terus buang ludah ke arah depan pasti ludah bakal kembali lagi ke kita. Beda kalau kita buang ludah ke arah belakang, ludah makin menjauh karena kecepatan kereta.

    So, kenapa pemain sepak bola begitu mudah memasukkan bola ke gawang yg berada di timur?? Yaph, karena memang bumi itu diam tdk berputar..

    Banyak anggapan, kita tidak merasakan berputarnya bumi krn kecepatan yg dimilikinya. Padahal sedikit saja bumi bergerak (contoh ketika gempa) pasti kepala jadi pusing dan perut jadi mual. Terus, knp dgn kecepatan yg super tsb kita tetap tenang2 saja?? Bahkan bus yg cuma melaju 80km/jam pun sanggup menguras isi perut kita..

    Bila kita ‘nekad’ menyimpulkan bumi berputar, pasti setelahnya akan timbul rentetan pertanyaan yg diawali kata ‘kenapa?’ Lalu timbullah perdebatan. Berbeda bila kita yakini bumi itu diam, selesai. Tak perlu ada perdebatan oleh pertanyaan ‘kenapa?’.

    Maka, Maha Benar Allah yg mengabarkan kpd kita bahwa bumi itu diam, tidak bergerak.. Wallahu a’lam bish-shawab.

    • Ya logika seperti itu tampak sangat masuk akal, namun sepertinya anda masih sedikit kurang faham tentang sistem kerangka acuan dalam gerak. Sebagai contoh begini : jika kita di dalam mobil tertutup, lalu kita melempar bola ke atas (vertikal ke atas), kita akan melihat bahwa bola jatuh kembali ke tangan kita (Pernah nyoba?)
      Kalo menggunakan logika seperti penulis tadi, seharusnya bola jatuh di belakang kita, karena mobil sudah bergerak ke depan. Tapi nyatanya bola tetap jatuh persis ditempat kita melempar. Atau jika ada lalat masuk ke dalam mobil. Kita tahu kecepatan terbang lalat jauh di bawah kecepatan mobil. Tapi kita tidak pernah melihat lalat di dalam mobil tertabrak kaca mobil karena kalah cepat dengan mobil. Mengapa ini terjadi? Karena bola yang kita lempar dan lalat yang berada di dalam mobil, sudah berada pada satu sistem gerak yang sama. Begitulah yang terjadi dengan bola di atas lapangan,bola berada pada satu sistem yang sama dengan bumi, maka pada saat bumi bergerak, ia mengikuti gerakan bumi juga, sebagaimana kasus bola di dalam mobil atau lalat di dalam mobil itu. Saya gak tahu apakah penjelasan saya bisa ditangkap atau tidak…Kalo ingin bukti lebih jelas lagi, silakan naik kereta…pada saat kereta sudah melaju dengan kecepatan konstan, silakan anda melempar bola, boleh ke depan boleh ke belakang…maka anda akan melihat bahwa bola akan terlempar pada jarak yang sama jika dilempar dengan kekuatan yang sama, kemanapun arah lemparannya…
      jadi jelas logika anda salah banget…coba anda tendang bola di kereta…maka anda akan langsung melihat fenomena yang tidak sama dengan yang anda pikirkan sebelumnya…

      • beda kecepatan ya akhi.. Lagian kita berada di atas bumi bukan di dalemnya..

        • kita di dalam bumi yang ditutup oleh atmosfer bumi.
          silahkan dicoba aja ya akhi….
          biar terlihat kebenarannya……
          tidak ada yang salah di dalam ayat-ayat Allah….mungkin hanya salah penafsiran……coba lihat dari sudut pandang lain tetap dengan dasar Quran…..

    • Astaghfirullah…
      Pernyataan ini lebih lucu lagi…

      Itulah gunanya pak Fadhl Ihsan kita belajar Ayat2 alam semesta yg jumlahnya lebih banyak dalam al Qur’an. Masalah hukum gak lebih dari 750 ayat saja banyaknya.

      Ayat2 kauniah lebih banyak lagi, untuk itu mari kita belajar dan belajar lagi. Jika Mas Fadhl ini belajar Fisika, Astronomi dan ilmu alam lainnya, mungkin gak spt “kakunya pemikiran”

  7. orbit bulan mengelilingi bumi terjadi karena gerakan bulan yang sesungguhnya. Sedangkan “orbit semu” matahari mengitari bumi terjadi karena gerakan bumi mengelilingi matahari namun dengan bumi sebagai titik acuan memandang.

    http://notes.kuplit.com/2012/02/retrograde-motion.html

  8. to Fadhi Ihsan
    Anda membuat suatu logika dari suatu hal yg anda sendiri tolak kebenarannya. Anda menemukan bahwa kecepatan bumi adalah 1674 km/jam, dari poin tersebut kemudian anda berargumen bla..bla..sehingga berkesimpulan bumi itu diam. Apakah sejalan kesimpulan anda (bumi itu diam) dengan titik awal anda berargumentasi (kecepatan bumi 1674 km/jam )? kok bisa bumi itu memiliki kecepatan padahal bumi itu diam? dalamilah ilmu baik agama dan iptek, karena agama dan iptek itu sejalan, karena dalam iptek itu ada ayat2 Allah, ada sunatullah. Kadang logika tanpa ilmu bisa menipu, terkadang logika hanya mengikuti hawa nafsu tanpa kita sadari..Wallahu ‘Alam

    • Mungkin anda perlu membaca sekali lagi uraian saya di atas. Saya tdk pernah menyatakan bumi itu berputar kemudian mengambil kesimpulan yg bertolak belakang, bahwa bumi itu diam. Uraian saya di atas adalah, jika kita UMPAMAKAN (ingat, kata umpama sama dgn seandainya) bumi itu berputar, maka kita bisa mengetahui kecepatan berputarnya dgn rumus: keliling lingkaran bumi dibagi 24 jam sehingga diperoleh sekian kecepatan perjamnya. Semoga anda bisa memahami. Dan benar bahwa Al-Qur’an tdk bertentangan dgn apa2 yg terjadi di alam ini. Shadaqallahul azhim..

  9. Mas Fadhl, anda tahu gerhana matahari dan bulan ? Rasulullah SAW men-sunnahkan untuk solat gerhana, kusuf dan khusuf. Silakan anda cari di internet bagaimana fenomena itu terjadi..sangat jelas pada fenomena gerhana itu bagaimana posisi bumi, bulan, dan matahari. Bagaimana menyikapi hal tsb? apakah kembali ke zaman jahiliyah untuk memukul kentongan apabila terjadi gerhana? perbanyaklah mendalami ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai sarana untuk menafsirkan ayat2 Allah SWT..

    • Nggak bertentangan kok, buminya diam sedang yg lain mengitari dgn orbitnya masing2, suatu saat pasti terjadi gerhana. Tp beda kalau bumi dan mataharinya sama2 diam. Wallahu a’lam.

  10. Silakan baca2 ke sini mas..
    http://sumedangonline.com/2010/08/4202/bantahan-al-quran-terhadap-teori-ptolemeus-dan-copernicus.html
    juga
    di sini
    setelah membaca semoga bisa mencerahkan wawasan anda

    NB: Afwan, komentar anda sedikit kami ubah. (admin)

  11. lengkap sudah kebodohan kaum ini.,,

    • Tak baik menyebut kaum muslimin sbg org2 bodoh krn tentunya hal ini akan menyakitkan mereka, maka siapa yg menyakiti kaum muslimin ia telah berlaku dhalim kpd mereka. Wallahu a’lam.

      • Slm wrwb semuanya,
        Sungguh terasa aneh, masih ada org yg mengatakan Matahari mengelilingi Bumi (astaghfirullah) dan diperkuat dengan Ayat & hadits pula.

        Sy telah membaca buku tsb, INTINYA: Penulislah yg :
        – Tidak memahami Ilmu Alam / Sains & Teknologi
        – Tidak membuka wawasan ilmu kecuali dari kelompoknya
        – Tidak mencari tempat bertanya, pada Ahlinya.

        Semoga tercerahkan…

        NB:
        Ingin menguji Dasar Sains Astronomi Anda?
        Coba Jawab, mengapa wajah Bulan yg tampak ke Bumi hanya itu-itu saja? Mengapa yg belakangnya gak pernah nampak dari Bumi?

  12. Ketika melihat gunung dari jendela rumah kita. Kita akan berpikir, gunung itu kecil ya, lebih besar jendela rumah. Kemudian muncul pendapat bahwa gunung itu besar sekali lebih besar dari jendela rumah. Karena itu fakta yg bisa kita buktikan, maka dekatilah gunung, kalau perlu dakilah, maka kita akan membuktikan sendiri bahwa benar gunung itu besar. Itulah seorang muslim berikhtiar menemukan kebenaran tentang suatu fenomena alam yg terjadi sekarang. Untuk membuktikan mana yg benar apakah bumi mengelilingi matahari atau sebaliknya, tidak bisa kita berpangku tangan dengan melihat penafsiran2 ulama terdahulu dan hanya melihat berjalannya matahari dengan mata telanjang. Kita bisa membuktikan sendiri dengan datang ke lembaga antariksa, misalnya LAPAN di sana jg banyak ilmuwan muslim, teropong bintang BOSCHA, dan lain2.
    Berbeda dengan perkara dalam hukum2 fikih misalnya, karena kita tidak bisa bertemu dengan Rasul sebagai sumbernya, tapi kita berpegang kepada pewarisnya yaitu para ulama, maka benar yg kita pegang adalah dalil para ulama. Disini berlaku ijtihad ulama.
    Sikap muslim hendaknya kritis dengan kemajuan teknologi, karena dengan penguasaan teknologi, umat muslim tidak akan mudah dijajah oleh bangsa lain. Lihatlah bagaimana muslim palestina, untuk melakukan ibadah saja mereka susah, mereka diintimidasi oleh bangsa israel.
    Teknologi satelit, sehingga kita bisa berkomunikasi menggunakan handphone, nonton televisi, GPS, dll. merupakan contoh teknologi yg lahir dari fakta berotasinya bumi dan bumi mengelilingi matahari. jika fakta tsb salah, mustahil teknologi tersebut bisa dinikmati oleh kita sampai sekarang.

  13. menggelikan kalau hanya menafsirkan ayat2 al-qur’an dengan logika yg tdk dilandasi motode yg tepat. keberadaan gaya gravitasi merupakan Bukti adanya gerakan dari bumi. Akhi Fadhl tdk mungkin bisa menuliskan pendapatnya di sini kalau bumi diam lho, karena jika bumi diam maka tdk mungkin ada waktu, dan tdk mungkin juga satelitnya bisa bertahan di luar angkasa karena tdk ada tarik dari bumi yg bisa mengurangi daya tarik benda angkasa lainnya. Bumi itu sendiri terdiri dari materi2 yg bergerak dan menciptakan sistem yg lebih besar yg bergerak dg momen gaya yg sama. Kalau kita bukan bagian dari sistem gerak bumi, atau katakanlah seperti akhi fadhl bilang bumi diam sedangkan kita bergerak, maka akhi fadhl meniscayakan ketiadaan gerak dari komponen2 penyusun bumi. Kalau akhi Fadhl belum memahami dr segi fisika, akhi bisa menanyakan dan mempelajari buktinya dari segi geologi atau kimia yg belajar sesuatu yg lebih kecil dari sistem bumi. Tdk ada makhluk Allah yg diam, akhi. Karena tanda2 kehidupan adalah bergerak sekalipun ia tdk bernapas (tlg bedakan antara makhluk hidup dan kehidupan dlm arti makhluk secara umum).

  14. Sungguh AlQuran adalah ilmu pengetahuan dan obat bagi kaum muslimin, AlQuran akan memberikan manfaat bagi kaum muslimin, dan AlQuran tidak akan membuat manfaat bagi kaum kafir karena mereka cenderung menentangnya, mengolok2nya, karena mrk tdk mau mengimani agama yang haq…ada saatnya mereka akan tau kebenaran yang hakiki namun, pengakuan kebenaran mrk tidak berguna sama sekali, dan mereka kekal di dalam neraka.

  15. yang nentang Alquran sapa mas cahyo? menentang yang seperti apa? ada dua pendapat di kalangan muslim, seperti yang anda lihat di artikel ini. Saya termasuk yang sepaham dengan bumi berotasi dan berevolusi, maka apakah saya termasuk yang menentang Alquran?Padahal saya sendiri mengatakan tidak ada yang bertentangan dengan Alquran. Bedanya saya melihat dari sudut pandang yang berbeda dengan yang mengatakan bumi diam.

  16. Yang tersurat dari Al Quran adalah “Terbit” dan “Terbenam”

    Dahulukanlah yang tersurat daripada yang tersirat
    Yang tersirat ambillah penjelasan tersurat dari Al Hadits
    bila tidak ada maka
    Ambillah dari Sahabat
    bila tidak ada maka
    Ambillah dari Tabi’in
    bila tidak ada maka
    Ambillah dari Tabi’ut tabi’in
    bila tidak ada maka
    Marilah kita SANGAT berhati-hati
    Marilah kita diam bersama-sama dan mencari ilmu yang terkait dengan hal tersebut sedalam-dalamnya.

    • yang tersurat adalah terbit dan terbenam (pergerakan matahari), tetapi tidak tersurat bumi diam. matahari memang bergerak… bumi juga bergerak…

  17. Bismillah,
    Nda berfaidah perdebatannya, nda menambah keimanan, malah menjauhkan dari kebenaran,,,,, yg paling penting adalah membenahi aqidah, iman dan islam kita.
    Terus belajar yang prinsip dan pokok-pokok Islam.

    Barakallahufiik

  18. pokoknya matahari mengelilingi bumi titik

  19. @ mas haruno
    Assalamualaikum mas Harun…apa kabar?
    pembahasan sains islam harus maju Run,Islam harus memimpin pendidikan dan sains, karena islam adalah kebenaran. maukah dipimpin sama pihak kafir?

    @ibnu sulaiman….
    jangan titak titik gitu dong mas…
    tunjukkan dalil matahari mengelilingi bumi….ingat ya “matahari mengelilingi bumi…”

  20. Makalah Bedah Buku, 21 Juni 2012
    ”JUDUL SAMA PAHAM BERBEDA:
    Titik Temu Kontroversi Sains Modern & Islam”
    Oleh: Rahmat Abdullah,S.Si.
    [Pengarang Buku Teori Absolutivitas: Matahari Mengelilingi Bumi]

    A. PENGANTAR
    Manakah yang benar : Bumi mengelilingi Matahari atau Matahari mengelilingi Bumi? Teori Heliosentris ataukah Teori Geosentris?. Teori Heliosentris ada sisi benarnya dan ada sisi tidak validnya. Demikian pula teori Geosentris ada sebagian yang benar dan ada sebagian yang tidak benar.
    Para penganut teori Geosentris umumnya berkeyakinan bahwa Matahari yang bergerak mengelilingi Bumi karena Bumi adalah pusat alam semesta. Buktinya matahari terbit dari timur lalu naik waktu dhuha kemudian ke atas kepala saat dzhuhur hingga akhirnya bergerak tenggelam menuju ufuk barat saat hari telah senja. Dari sinilah terjadi siang dan malam.
    Sedangkan para penganut teori Heliosentris berkeyakinan bahwa Bumi yang mengelilingi Matahari. Bumi memiliki 2 jenis gerakan, yaitu gerak rotasi yang berputar pada porosnya sendiri selama 1 hari, yaitu 23 jam 56 menit (dibulatkan menjadi 24 jam), yang dengannya terjadi siang dan malam. Buktinya adalah bandul Foucoult, Gaya Coriolis, gerak semu harian matahari, arah perputaran angin dan arus air laut di kutub utara maupun selatan serta star trail time lapse. Bumi juga berevolusi bergerak mengelilingi Matahari selama 1 tahun, buktinya adalah perubahan musim.

    B. RUNTUHNYA TEORI GEOSENTRIS

    Istilah Geosentris (latin:Geocentric) berasal dari bahasa Yunani Kuno, γεως (Geos=Bumi) dan κέντρον (Kentron=pusat). Jadi, teori Geosentris adalah teori yang berpandangan bahwa Bumi itu diam dan menjadi pusat alam semesta. Sebagai konsekuensinya bahwa Matahari, bulan, planet-planet maupun bintang-bintang bergerak mengelilingi Bumi. Sama saja, apakah keadaan tersebut dilihat dari Bumi maupun dari luar Bumi sebagaimana tampak pada ilustrasi gambar model Geosentris Ptolemeus. Teori ini dianut oleh kebanyakan orang selama lebih dari 2.000 tahun. Tokoh-tokoh penganut teori ini adalah Anaxaghoras (600- 545 SM), Aristoteles (384-322 SM), Ptolemeus (85-165 M), Al-Battani (858-929 M), Al-Faraby (870-950 M) dan Tycho Brahe (1546-1601 M).
    Teori Geosentris sebenarnya valid karena didasarkan pula pada observasi, eksperimen, penyajian data tabel penelitian menggunakan alat instrumentasi, sebagaimana yang dilakukan Ptolemeus dan diperbaiki Al-Battani di laboratorium observasi benteng Rakka. Hanya yang menjadikannya tidak valid karena MEMBUAT MODEL GAMBAR. Akibat fatalnya, antara hasil observasi dan eksperimen dengan model gambar TIDAK SAMA. Karena eksperimen dilakukan oleh pengamat DI BUMI dan menjadikan Bumi sebagai kerangka acuan. Sedangkan Model Gambar telah menempatkan orang yang melihat gambar tersebut seakan berada di luar Bumi.
    Dengan ditemukannya teleskop, Galileo menemukan 4 satelit Jupiter dan berkesimpulan bahwa tidak semua benda langit mengelilingi Bumi. Setelah itu, terjadilah revolusi renaissance di Eropa karena terbukti bahwa Bumi bergerak rotasi dan mengelilingi Matahari bersama planet-planet lain. Kenyataan ini menyebabkan runtuhnya teori Geosentris bersama runtuhnya kekuasaan Gereja Khatolik di Eropa abad 16.
    C. TEORI ABSOLUTIVITAS
    Resah jiwa menggema dan risau hati semakin terasa sesak di dada, ketika terjadi perpecahan internal Umat Islam tentang 2 teori ini, setelah muncul buku,”Matahari Mengelilingi Bumi, sebuah kepastian Al-Qur’an dan As-Sunah serta bantahan terhadap teori Bumi mengelilingi Matahari”1 karya Ustadz Ahmad Sabiq. Dalam buku tersebut memahamkan kepada umat bahwa Islam menganut Geosentris, sebagaimana tampak pada cover depan bukunya. Melawan secara frontal mainstream & paradigma manusia!!!
    Dasarnya sangat kuat sekali (Al-Qur’an, As-Sunnah dan penjelasan para ulama’), meskipun kesimpulan akhir sebenarnya bisa berbeda2. Di dalamnya juga ada isyarat takfirul ’aam dengan mengutip perkataan Syakh Bin Baz dalam kitab Al-Adillah An-Naqliyah,”Syaikh (Bin Baz) menyebutkan berbagai dalil mengenai hal ini, bahkan beliau MENGKAFIRKAN orang yang berpendapat bahwa matahari tidak bergerak3”. Padahal beliau tidak pernah menggunakan istilah Geosentris dalam kitab tersebut. Bahkan memahami Matahari mengelilingi Bumi dilihat dari Bumi,”Kemudian manusia, mereka semua menyaksikan matahari setiap hari terbit dari timur”4, ”” Maka dengan ini, terbitlah Teori Absolutivitas (Oktober 2011) sebagai titik temu pertentangan Geosentris VS Heliosentris, berusaha menyelamatkan umat Islam dari ”kesesatan” Heliosentris sekaligus membantah Geosentris.
    Berdasarkan hasil eksperimen jam atom & pesawat Fisikawan Amerika JC Hafele dan Keating RE, Science 177, 166 (1972) untuk membuktikan dilatasi (pemuluran) waktu dalam Teori Einstein: Relativitas Khusus, maka mengisyaratkan bumi sebagai kerangka acuan universal. Sehingga benda bergerak atau diam tergantung dilihat dari bumi. Lalu ditetapkanlah Teori Absolutivitas Pertama,” Bumi adalah kerangka acuan absolut (mutlak) dimana hukum fisika adalah sama untuk seluruh kerangka acuan inersia terhadap bumi dan berlaku universal terhadap seluruh gerak di alam semesta.” Kasus mikroskopis adalah fenomena ion yang mengalami dilatasi waktu. Ini juga memberi konsekuensi pemecahan kasus paradoks kembar, kepalsuan pengakuan John Titor5, kebenaran Ashhabul Kahfi, yaitu bahwa manusia hanya bisa menembus masa depan dan tidak akan pernah bisa kembali ke masa lalu. Dan benarlah waktu adalah relatif, malaikat membawa urusan naik kepada Rabbnya dalam 1 hari seperti 50.000 tahun menurut perhitungan dunia6.
    Kesimpulannya adalah bahwa Matahari bergerak mengelilingi Bumi, terbit dari timur dan terbenam di ufuk barat menurut PENGAMAT DI BUMI (bukan dari pengamat luar angkasa). Ini berdasarkan kerangka acuan mutlak bumi, karena seluruh manusia berada di Bumi dan semua pengukuran besaran fisika juga dilakukan berada di Bumi. Dalam Al-Quran disebutkan,”Apakah kamu tidak memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim tentang Tuhannya (Allah) Karena Allah Telah memberikan kepada orang itu pemerintahan (kekuasaan). ketika Ibrahim mengatakan: “Tuhanku ialah yang menghidupkan dan mematikan,” orang itu berkata: “Saya dapat menghidupkan dan mematikan” .Ibrahim berkata: “Sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur, Maka terbitkanlah dia dari barat,” lalu terdiamlah orang kafir itu; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim”.(QS. Al-Baqarah:258).
    Dimanakah Ibrahim as. dan Namrudz saat berdebat? Di Bumi ataukah di luar Bumi?. Kemudian, Apakah bumi adalah pusat alam semesta?. Menurut teori Absolutivitas, Bumi adalah pusat alam semesta berdasarkan hasil pengamatan Edwin Hubble pada tahun 1929, di observatorium Mount Wilson California, tentang meluasnya alam semesta. “Dan langit itu kami bangun dengan kekuasaan (kami) dan Sesungguhnya kami benar-benar meluaskannya” (QS.Adz Dzariyat:57). Pada 1948, George Gamow mengemukakan gagasan tentang teori Big Bang (Ledakan Dahsyat). Tahun 1965, Arno Penzias dan Robert Wilson, menemukan gelombang-gelombang ‘radiasi latar kosmos’ sisa ledakan Big Bang. Berdasarkan ini, Teori Absolutivitas Kedua menyatakan,”Bumi adalah pusat dari alam semesta berdasarkan kerangka acuan mutlak bumi yang berlaku universal.”
    Oleh karenanya, akal yang sehat lagi fitrah yang masih suci akan menyatakan: Tidak akan bertentangan antara ayat-ayat kauniyah di semesta alam ciptaan Allah dengan ayat-ayat kalamNya dalam Al-Qur’an. [Allahu a’lam bishsshawab].

    • Apa kesimpulannya saudaraku?
      Yang dibahas dalam buku tersebut “Matahari mengelilingi Bumi” adalah pemahaman rendah terhadap Dalil-dalil al Qur’an dan Hadits.

      Jadi bukan Qur’an dan Haditsnya yg salah, tp orang yg asal comot ayat2 dan hadits untuk mendukung argumennya.

      Sebenarnya gampang, jika kita punya teman di negara2 dekat kutub Utara, spt Finlandia dan Greenland/Canada. Coba tanyakan,

      -Dibulan Juni, apakah anda melihat matahari mengelilingi bumi?
      -Apakah anda melihat bulan mengelilingi bumi?

      Cukup 2 pertanyaan tsb, dari data dan fakta, pada beberapa bulan tertentu, org-orang yg tinggal di daerah kutub utara akan mengalami siang sampai 20 jam, matahari terus bersinar, tidak spt di daerah tropis yg siang/malamnya hampir seimbang.

      Atas dasar ini pula, apakah org di kutub utara harus puasa selama 20 jam di bulan Ramadhan? Karena mengikuti waktu syahur sebelum terbit Matahari & Berbuka setelah terbenam?

      Bukankah ayat al Qur’an berbunyi demikian?
      Nah untuk itu, apa yg tertulis pada text al Qur’an belum tentu demikian maksudnya. Spt halnya “matahari mengelilingi bumi”, ini merupakan kesalahan fatal dari data dan fakta, namun dibungkus dengan dalil2 untuk membodohi orang2 yg “jika melihat tulisan Arab, menganggapnya Ayat atau Hadits”.

      Jika anda tepat berdiri di kutub Utara, anda tidak akan mengalami siang dan malam, bahkan anda tidak melihat matahari mengelilingi bumi, begitu juga jika anda di Bulan, anda akan melihat Bumilah yg mengelilingi Bulan. Kasus ini sudah terjawab sebenarnya dengan sederhana. Namun karena disajikan dalam bentuk agama dengan dalil2 yg asal kutip, makanya menjadi ramai.

      Semoga tercerahkan. Slm ww

      • abu abdirrohman

        bismillah
        bumi berotasi, itulah yang menjadikan setiap sisi bumi mengalami pembagian waktu(siang dan malam) sesuai yang dikehendaki Alloh Ta’ala.
        namun bumi tidak berevolusi, karena sebagaimana dhohir ayat2 alqur’an dan hadits tentang itu(baca artikel diatas), menunjukkan bahwa matahari-lah yang mengelilingi bumi.

Tinggalkan Balasan ke hendra Batalkan balasan