Matahari Mengelilingi Bumi, sebuah Kepastian dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah

Pertanyaan: Assalaamu’alaikum Ustadz. Baru-baru ini saya mendapat artikel dari seorang teman (Dr Syaikh Muhammad bin shalih Al-Utsaimin, semoga Allah merahmati beliau) tentang bahwa mataharilah yang berputar mengelilingi bumi.. Adapun dalil-dalil yang digunakan adalah:
– QS. Al-Baqoroh: 258
– QS. Al-An’am: 78
– QS. Al-Kahfi: 17
– QS. Al-Anbiya: 33
– QS. Al-A’raf: 54
– QS. Az-Zumar: 5
– QS. Asy Syams: 1-2
– QS. Yaasiin: 37-40
– dan juga HR. Bukhari no. 3199; Muslim no. 159, Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu dan matahari telah terbenam,
”Apakah kamu tahu kemana matahari itu pergi?” Dia (Abu Dzar) menjawab: “Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.” Beliau bersabda: ”Sesungguhnya dia pergi lalu bersujud di bawah Arsy, kemudian minta izin lalu diizinkan baginya, hampir-hampir dia minta izin lalu dia tidak diizinkan. Kemudian dikatakan kepadanya: ‘Kembalilah dari arah kamu datang,’ lalu dia terbit dari arah barat (tempat terbenamnya).

Mohon pencerahannya ustadz, hati saya benar-benar gundah karenanya. Saya harap ustadz berkehendak menjawab hal ini. Sungguh bila memang benar itu adanya insya Allah saya yakin 100%. Terima kasih sebelum dan sesudahnya. Jazakallaahu Khairan Katsiron.
Wassalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakatuh.

Jawaban oleh ustadz Dzulqarnain:

Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh.

Apa yang antum baca dari artikel tersebut memang benar adanya fatwa Syaikh Ibnu Utsaimin dalam berbagai buku beliau. Dan itu juga adalah fatwa Syaikh Ibnu Baz, Syaikh Muqbil dan lain-lainnya, bahkan Fatwa Mufti Saudi Arabia Pertama, guru para Imam di masa ini, Syaikh Muhammad bin Ibrahim Alu Asy-Syaikh. Seharusnya itu yang kita yakini sebagaimana diterangkan dalam ayat-ayat dan hadits yang antum sebutkan.

Wallahu a’lam.

Sumber: http://pakisbintaro.wordpress.com/2009/02/14/tanya-jawab-matahari-mengelilingi-bumi/

* * *

FATWA SYAIKH AL-UTSAIMIN

Syaikh Muhammad bin Shalih Utsaimin ditanya: “Apakah Matahari berputar mengelilingi bumi?”

Jawaban:

Dhahirnya dalil-dalil syar’i menetapkan bahwa mataharilah yang berputar mengelilingi bumi dan dengan perputarannya itulah menyebabkan terjadinya pergantian siang dan malam di permukaan bumi, tidak ada hak bagi kita untuk melewati dhahirnya dalil-dalil ini kecuali dengan dalil yang lebih kuat dari hal itu yang memberi peluang bagi kita untuk menakwilkan dari dhahirnya.

Di antara dalil-dalil yang menunjukkan bahwa matahari berputar mengelilingi bumi sehingga terjadi pergantian siang dan malam adalah sebagai berikut.

1. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman tentang Ibrahim akan hujahnya terhadap yang membantahnya tentang Rabb,

Artinya: “Sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah dia dari barat.” (Al-Baqarah: 258)

Maka keadaan matahari yang didatangkan dari timur merupakan dalil yang dhahir (nyata) bahwa matahari berputar mengelilingi bumi.

2. Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman juga tentang Ibrahim,

Artinya: “Kemudian tatkala dia melihat matahari terbit, dia berkata: ‘Inilah Tuhanku, ini yang lebih besar’, maka tatkala matahari itu terbenam dia berkata: ‘Hai kaumku, sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan’.” (Al-An’am: 78)

Jika Allah menjadikan bumi yang mengelilingi matahari niscaya Allah berkata: “Ketika bumi itu hilang darinya”.

3. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

Artinya: “Dan kamu akan melihat matahari ketika terbit, condong dari gua mereka berada di sebelah kanan, dan bila matahari itu terbenam menjauhi mereka ke sebelah kiri sedang mereka berada dalam tempat yang luas dalam gua itu.” (Al-Kahfi: 17)

Allah menjadikan yang condong dan menjauhi adalah matahari, itu adalah dalil bahwa gerakan itu adalah dari matahari, kalau gerakan itu dari bumi niscaya Dia berkata: “gua mereka condong darinya(matahari)”.

Begitu pula bahwa penyandaran terbit dan terbenam kepada matahari menunjukkan bahwa dialah yang berputar meskipun dilalahnya lebih sedikit dibandingkan dilalah firman-Nya, “(condong) dan menjauhi mereka)”.

4. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

Artinya: “Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.” (Al-Anbiya’: 33)

Ibnu Abbas radhiallahu anhu berkata: “Berputar dalam suatu garis peredaran seperti alat pemintal.”

Penjelasan itu terkenal darinya.

5. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

Artinya: “Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat.” (Al-A’raf: 54)

Allah menjadikan malam mengejar siang, dan yang mengejar itu yang bergerak dan sudah maklum bahwa siang dan malam itu mengikuti matahari.

6.. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

Artinya: “Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar; Dia menutupkan malam atas siang dan menutupkan siang atas malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Ingatlah Dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” (Az-Zumar: 5)

Firman-Nya, “Menutupkan malam atau siang” artinya memutarkannya atasnya seperti tutup sorban menunjukkan bahwa berputar adalah dari malam dan siang atas bumi. Kalau saja bumi yang berputar atas keduanya (malam dan siang) niscaya Dia berkata: “Dia menutupkan bumi atas malam dan siang”.

Dan firman-Nya, “matahari dan bulan, semuanya berjalan”, menerangkan apa yang terdahulu menunjukkan bahwa matahari dan bulan keduanya berjalan dengan jalan yang sebenarnya (hissiyan makaniyan), karena menundukkan yang bergerak dengan gerakannya lebih jelas maknanya daripada menundukkan yang tetap diam tidak bergerak.

7.. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

Artinya: “Demi matahari dan cahayanya di pagi hari, dan bulan apabila mengirinya.” (Asy-Syam: 1-2)

Makna (mengiringinya) adalah datang setelahnya. Dan itu dalil yang menunjukkan atas berjalan dan berputarnya matahari dan bulan atas bumi. Seandainya bumi yang berputar mengeliligi keduanya tidak akan bulan itu mengiringi matahari, akan tetapi kadang-kadang bumi mengelilingi matahari dan kadang-kadang matahari mengeliling bulan, karena matahari lebih tinggi dari pada bulan. Dan untuk menyimpulkan ayat ini membutuhkan pengamatan.

8. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

Artinya: “Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah malam; Kami tanggalkan siang dan malam itu, maka dengan serta merta mereka berada dalam kegelapan, dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai tandan yang tua. Tidaklah mugkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.” (Yaa-Siin: 37-40)

Penyandaran kata berjalan kepada matahari dan Dia jadikan hal itu sebagai kadar/batas dari Dzat yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui menunjukkan bahwa itu adalah haqiqi (sebenarnya) dengan kadar yang sempurna, yang mengakibatkan terjadinya perbedaan siang malam dan batas-batas (waktu). Dan penetapan batas-batas edar bulan menunjukkan perpindahannya di garis edar tersebut.

Kalau seandainya bumi yang berputar mengelilingi maka penetapan garis edar itu bukannya untuk bulan. Peniadaan bertemunya matahari dengan bulan dan malam mendahului siang menunjukkan pengertian gerakan muncul dari matahari, bulan, malam dan siang.

9. Nabi Shallallahu ‘alaihi wassallam berkata kepada Abu Dzar radhiallahu anhu dan matahari telah terbenam.

Artinya: “Apakah kamu tahu kemana matahari itu pergi?” Dia menjawab: “Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.” Beliau bersabda: “Sesungguhnya dia pergi lalu bersujud di bawah arsy, kemudian minta izin lalu diijinkan baginya, hampir-hampir dia minta izin lalu tidak diijinkan. Kemudian dikatakan kepadanya: “Kembalilah dari arah kamu datang lalu dia terbit dari barat (tempat terbenamnya) atau sebagaimana dia bersabda.” (Muttafaq ‘alaih) [1]

Perkataan-Nya, “Kembalilah dari arah kamu datang, lalu dia terbit dari tempat terbenamnya” sangatlah jelas sekali bahwa dia (matahari) itulah yang berputar mengelilingi bumi dengan perputarannya itu terjadinya terbit dan terbenam.

10. Hadits-hadits yang banyak tentang penyandaran terbit dan terbenam kepada matahari, maka itu jelas tentang terjadinya hal itu dari matahari tidak kepada bumi.

Boleh jadi di sana masih banyak dalil-dalil lain yang tidak saya hadirkan sekarang, namun apa yang telah saya sebutkan sudah cukup tentang apa yang saya maksudkan. Wallahu Muwaffiq.

[Disalin dari Majmu Fatawa Arkanul Islam, edisi Indonesia Majmu Fatawa Solusi Problematika Umat Islam Seputar Akidah Dan Ibadah, Penulis Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, Terbitan Pustaka Arafah]

Footnote:
[1] Dikeluarkan oleh bukhari, Kitab Bad’ul Khalqi, bab shifat asy syam wal qamar: 3199, dan muslim, kitab Al Iman, bab Bayan az Zaman al Ladzi la yuqbal fihil Iman: 159.

Sumber: http://artikelassunnah.blogspot.com/2009/10/apakah-matahari-berputar-mengelilingi.html?m=1

About Fadhl Ihsan

Silakan temukan saya di http://facebook.com/fadhl.ihsan

Posted on 06/11/2011, in Uncategorized and tagged , , . Bookmark the permalink. 62 Komentar.

  1. mungkin bisa terjawab jika kita bisa mengetahui dengan pasti dimana letak awal “radiasi latar kosmis”. karena teori absoulitivitas sendiri dari yg saya pahami pada dasarnya menyederhanakan pada “kerangka acuan” dari pergerakan alam semesta.
    pertanyaan yg belum dijelaskan di ulasan tersebut adalah apakah hanya di bumi ditemukan radiasi latar kosmik dari “segala arah”? apakah di matahari atau di planet lain radiasi latar kosmik ini hanya satu arah (menjauhi bumi)?

  2. nah… pak Fadhl salah sangka lagi…. Yg jelas adalah, bagaiamana kita mempelajari al Qur’an, diiringi dengan sains dan teknologi, bukan mengatakan orang yg belajar al Qur’an salah.

    yg salah adalah org yang tidak mau menerima hasil buah pikir org lain yg lebih baik untuk pemahaman kita. Jika sudah nyata kesalahan org2 yg berpendapat demikian (matahari mengelilingi bumi), mengapa harus dipertahankan? Bukankah kalangan salafi sangat anti dengan org yg taklid?

    Semoga tercerahkan…

  3. Ada ayat Al Quran bahwa ayat menjadi jelas bagi orang yang berilmu. Untuk memahami masalah astronomi tentunya dengan pendekatan ilmu astronomi. Jadi kita manfaatkan ilmu tersebut untuk berusaha memahami ayat-ayat. Sumber
    wahyu dan Ilmu yang hak adalah satu yaitu Allah SWT sehingga tidak mungkin munghkin ada pertentanganj antyara keduaynya,

  4. Just4Shared

    Bersumber kepada kitab Hindu/Sanatana Dharma, Weda.

    Bumi bergerak berrotasi dan bertranslasi.
    (Atharvaveda XII.1.37)

    Bulan merupakan pengiring (satelit) bagi bumi. Permukaan bulan terdiri atas bebatuan yang dapat memantulkan cahaya matahari, termasuk diantranya ke bumi.
    (Yajurveda XVIII.40).

    Matahari berputar seperti sebuah roda pada sumbunya.
    (Rgveda II,11.20).

    Bumi yang berbintik-bintik ini ada dan berputar di langit seperti seorang ibu. Ia berjalan mengelilingi matahari sebagaimana seorang ayah. (Yajurveda III.6)

    Jumlah hari dalam satu tahun.
    SATURNUS ( SANAISCARA) 10.766 (Veda), 10.754 (Sains modern)
    JUPITER (BRHASPATI) 4.332 (Veda), 4.333 (Sains modern)
    Mars (Angaraka) 687 (Veda), 687 (Sains modern)
    Venus (Sukra) 225 (Veda), 225 (Sains
    modern)
    Merkuri (Budha) 88 (Veda), 88 (Sains Modern)… see details on veda

    “Weda adalah sumber dari semua Kebenaran” ( Weda Manusmrti 2.6)

    • Hendra Setiawan

      ayat alquran ada yang tegas dan ada yang membutuhkan tafsir. pada kasus ini penulis memberikan tafsiran yang menurut saya salah.

      7. Dia-lah yang menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepada kamu. Di antara (isi) nya ada ayat-ayat yang muhkamaat[183], itulah pokok-pokok isi Al qur’an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat[184]. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat daripadanya untuk menimbulkan fitnah untuk mencari-cari ta’wilnya, padahal tidak ada yang mengetahui ta’wilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: “Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami.” Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal. (QS Ali Imran(3))

      catatan kaki : [183]. Ayat yang muhkamaat ialah ayat-ayat yang terang dan tegas maksudnya, dapat dipahami dengan mudah.

      [184]. Termasuk dalam pengertian ayat-ayat mutasyaabihaat: ayat-ayat yang mengandung beberapa pengertian dan tidak dapat ditentukan arti mana yang dimaksud kecuali sesudah diselidiki secara mendalam; atau ayat-ayat yang pengertiannya hanya Allah yang mengetahui seperti ayat-ayat yang berhubungan dengan yang ghaib-ghaib misalnya ayat-ayat yang mengenai hari kiamat, surga, neraka dan lain-lain.

      mengenai Weda : saya belum pernah membuka langsung kitab weda. kalau anda punya link download lengkap untuk kitab weda, tolong share jika berkenan. saya hanya browsing di internet dan menemukan [RIK WEDA 10-173-4] dan http://wanita69.blogspot.com/2012/03/10-kesalahan-ilmiah-dalam-kitab-weda.html

      terimakasih…

  5. salah satu syarat untuk adanya kehidupan di suatu tempat,,dia harus diam,tanpa rotasi tanpa translasi tanpa revolusi,,,,

  6. Adduh,
    pusing ane

  7. sebenarnya gini siapa yang berputer bergantung kapada di mana anda2 semua berada jika anda di bumi anda akan meliat matahari yang bergerak, tapi jika kamu semua bisa hidup di angkasa atau hidup di bulen anda akan meliat bumi berputer jadi gampang aja pak jika bumi berputer matahari juga akan mengelilinginya. al-quran tidak salah pak kita yang salah pak kerena menganggap kitab al-quran sebagai kitab astronom, jika mau tahu sesuatu tanya la pada ahlinya, jangan mau membeli mobil kita buka al-quran mau cari harga mobil itu dalam al-quran memang la tak ada al-quran bukan katalog pasaraya,al-quran cuma menyatakan matahari dan bulen berlari tapi jika mau tau lebih detail bagaimana matahari dan bulen berlari dan apa yang menyebabkan ia berlari harus la bertanya ahlinya iaitu astronom, bukan bertanya pada pak kiyai, kalo mau betanya urusan agama bisa aja

  8. Saya Bersaksi bahwa Al-Quran adalah benar adanya. Baik Fakta maupun bahasa kiasan. Perhatikan tiap2 ayat-ayat yang dipertentangkan tersebut sesungguhnya tidak mem-Faktakan bahwa matahari mengelilingi Bumi (geosentris). Istilah yang digunakan secara puitis adalah terbit. Terbit menurut patokan bumi atau manusia. Jika Allah tidak menggunakan kiasan terbit, maka kebayang sudah makin susah diterimanya Al-Quran kala itu. Dan kata “matahari terbit dari timur” pun masih digunakan hingga saat ini meskipun penemuan paham heliosentris telah dikenal.

    Saya meneliti penjelasan2 yang disampaikan Mas Fadli, namun maaf beberapa hal di dalamnya saya rasa kurang sesuai apabila kita memakai kacamata Fakta semata. Al-Quran itu indah, dan kita harus menikmati keindahan2 yang disampaikan oleh Allah. Jangan ambil makna fakta tatkala Allah berkata puitis dalam beberapa surat, seperti surat Asy-Syam.. coba perhatikan Allah sedang berpuitis dalam beberapa ayat di surat tersebut, dan saya pikir tidak pantas apabila kita mengambil makna fakta. Baca beberapa ayat sesudahnya, Allah masih berpuitis…

    Namun apabila Allah katakan tegas dan Fakta maka tidak ada keraguan didalamnya. Perhatikan kata2 beredar di garis edarnya dan waktu ditentukan. Disitulah baru makna fakta harus kita gunakan. Setelah ribuan tahun Al-Quran diturunkan, telah diteliti bahwa matahari tidak diam! Tahukah anda apa itu galaksi, dan dimanakah kita berada? apakah matahari satu-satunya bintang?
    silakan buka alamat ini, dan buka file2 NASA.

    http://www.universetoday.com/18028/sun-orbit/

    matahari bukan pusat segalanya. Dia masih harus beredar mengelilingi sumbu galaksi. Nah, jadi masing-masing (bulan dan matahari) memiliki evolusinya..

    Lebih tajam lagi, dapat disimpulkan bahwa semua benda langit itu sesungguhnya tidak diam… masih banyak lagi galaksi di atas sana…. semua sesungguhnya berputar.. Jika Anda ahli fisika, coba pelajari masalah lubang hitam, dan berpindahnya dimensi satu ke lainnya, kelak Anda akan tahu apa itu langit ke tujuh seperti yang disampaikan oleh Nabi kita tatkala naik ke Sidratul Muntaha.

    Dalam kebimbangan saya sebelumnya, saya juga tercengang bahwa Allah memberikan kita kecermatan mengenai perhitungan kecepatan cahaya dalam surat Qs. 32 Sajdah: 5. Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepadaNya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu. Ok silakan Anda cek di situs2 di google dan temukan bahwa ahli fisika menghitung bahwa angka tersebut tepat hingga digit2 penting.

    Qur’an ————————————–> C = 299792.5 Km/detik
    US National Bureau of Standards, ——> C = 299792.4574 + 0.0011 km/detik
    The British National Physical Laboratory, C = 299792.4590 + 0.0008 km/detik

    Saya perhatikan hadis bahwa malaikat terbuat dari cahaya dan kecepatan cahaya itulah satuan yang digunakan oleh malaikat.
    Dan kita tahu juga bahwa ahli fisika, menyebut kecepatan cahaya menjadi dasar satuan untuk dunia kosmos. Mengenai waktu yang ditetapkan.. yah sudah jelas bahwa kita mengelilingi matahari dalam sehari sekitar 24 jam… bulan mengelilingi bumi, matahari mengelilingi pusat bimasakti. dan bimasakti mengelilingi? silakan ahli fisika yang menjawab. Namun saya yakin bahwa semua benda2 langit berada dibawah kekuasaan Allah seperti hadis yang terakhir, kita yakin bahwa semua atas izin Allah.. Terserah Allah mau pilih siapa yang tabrakan satu sama yang lainnya.. Namun saat ini matahari tetap berada pada garis edarnya dan bulan juga begitu jadi tidak mungkin mereka bertabrakan, kecuali Allah perintahkan (tak hanya dua benda itu tapi seluruh galaksi).

    Mengenai malam dan siang, itu adalah fakta. Abis siang ya malam. saya hanya menganjurkan bahwa jangan pernah kaitkan bahwa siang malam = evolusi matahari bulan. ga nyambung. Allah sampaikan fenomena-fenomena tersebut untuk memperjelas fakta-fakta kosmos.

    Dan banyak lagi satuan2 matematis dan fisika yang di-fakta kan oleh Allah yang disampaikan dalam Al-Quran. dan luar biasa tidak ada yang meleset.

    Sampailah saya pada keyakinan tertinggi bahwa Al-Quran tidak ada cela. Namun kita sendiri sebagai makhluk yang memiliki otak harus berpikir fakta, dan makhluk yang memiliki hati harus menjiwai makna2 puitis..

    Ya Allah semoga dengan adanya situs2 seperti ini memantapkan keimanan kita bahwa Al-Quran tidak ada salahnya.

    Semoga kita semua beriman bahwa Al-Quran adalah Hak dan benar2 turun dari Allah tanpa adanya campur tangan manusia dan otak-atik dari sang penyampai pesan.

    Nanti kalau dikuburan kita ditanya malaikat, mohon sesama muslim katakan bahwa kitab kita adalah Al-Quran dengan mantap. Ilmu dari segala ilmu ada disana semua, dari sebelum dunia diciptakan hingga alam akhirat kelak. Di situlah eksistensi Allah dijabarkan. Kalau pun pemahaman kita tentang Al-Quran ada yang masih kurang. Mohon jangan ditolak dulu, tapi ditelaah secara baik-baik. Di situlah karunia turun.

    Tidak sedikit orang2 non Islam yang masuk Islam karena kepandaian mereka yang memakan bertahun2 penelitian pada akhirnya ditemukan padanan simpulan di satu paragraf AlQuran..

    Dan pada saat ini pun, saya yang sebelumnya meragukan Al-Quran tatkala bicara kosmos dan hampir kafir dan tidak percaya Al-Quran dan Allah menjadi mantap bahwa Al-Quran itu benar adanya. Saya mantap menjadi MUSLIM.

    Saya tak ingin berdebat, namun mohon rekan2 yang lain turut mempelajari Al-Quran secara tadabur dan kritis. Lihat juga fakta-fakta keilmuan di dunia ini. Atau jangan2 ilmu dunia yang diyakini saat ini yang masih salah…?

    Wallahu alam.

    • Rig Veda Sloka
      ——————————–In the commentary on Rg Veda by Sayana, it is said :
      “With deep respect, I bow to the sun, who travels 2,202 yojanas in half a nimish
      a.”
      A yojana is 8 miles.
      A nimisha is 16/75 of a second.
      2,202 yojanas
      x 8 miles
      x 75/8 nimishas
      ——————-= 165,150 miles/sec
      One mile is 1,852 meters, i.e. 1.852 kilometers.
      Thus:
      165,150 miles
      x 1.852
      ——————-= 306,000 km/sec
      Modern science claims the speed of light to be aproximately 300,000 kilometers p
      er second.

    • Alhamdulillah, semoga Allah memberi hidayah kepada kita semua..Amin

  9. To: nick andre
    terimakasih atas penjabarannya, smoga bermanfaat bagi kita semua dan bertambahnya keilmuan kita…..amin

  10. Assalamualaikum
    Afwan khi.
    Ana minta izin baca dan nyimpen artikel artikelnya.

  11. Qur’an justru mengajarkan kita tentang sains melebihi penemuan ahli-ahli astronomi, pada jamannya, kira-kira tahun 700M. Lihat ayat berikut:

    Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.” (Al-Anbiya’: 33)

    Astronomi modern menemukan bahwa Matahari bergerak mengelilingi poros tata surya. Jadi bumi bergerak mengelilingi matahari, dan matahari bergerak juga mengelilingi poros tata surya.

    Ini adalah bukti bahwa Qur’an itu memang firman Allah SWT. Saat itu belum ada astronom yang menemukan fakta alam tersebut.

    Salaam,

  12. Kalo matahari mengilingi bumi, butuh waktu 24 jam…waaah cepet banget yah. Kalo kita berdiri di kutub utara atau selatan, akan keliatan tuh matahari bergerak mengelilingi bumi. Apa emang bener begitu?

  13. SAYA SETUJU PADA MAS NICK ANDRE

  14. Subhanallah…Bumi berputar pada porosnya (surah yasin)

  15. Kasihan…… Salah besar.

  16. Yang jelas Al-Qur’an Merujuk ke Hukum Covernicus atau Galilie bukan seperti Doktrin Gereja yg menerangkan Matahari Mengelilingi bumi… yang berimbas dibunuhnya para Ilmuwan: https://acedadotco.wordpress.com/2014/12/02/giordano-bruno/

    Baca !!!… Pembedahan Kitab Suci……!!

    HUKUM HELIOCENTRIS

  17. berarti kalau selama ini bumi mengelilingi matahari itu salah dong, karena itu kan temuan kafir ? kalau gitu buku kurikulum sekolah harus di ganti dengan pengetahuan baru yaitu “Matahari mengelilingi bumi,” entar kalau tdak di ganti, bisa kafir dong, soalnya udah nga percaya quran, ya nga ?
    Terus kalau matahari dan bumi besaran mana ? selama ini yang di ketahui matahari lebih besar dari bumi,, harus di cek lagi di quran, mungkin ada jawabannya tentang hal ini,, kuatirnya dalam hal ini bisa keliru juga ya nga ?

    Entar anne kirim email ke depdikbud sekolah dasar dan menengah dan tinggi, biar anne beritahukan ada penemuan baru, tentang matahari mengelilingi bumi, biar kurikulum pelajaran tentang ini di ubah, ya nga ?

  18. Demi Allah yang jiwaku berada di Tangan-NYA, aku sungguh percaya terhadap Al-Quran daripada bualan para NASA cs tentang bentuk bumi dan lain-lainnya.

Tinggalkan komentar