Cara Mudah Mengetahui Waktu Shalat [Dilengkapi gambar!]

Masuk waktu shalat, inilah salah satu syarat sahnya shalat fardhu. Maka shalat yang dikerjakan di luar waktu akan menjadi batal. Lalu bagaimana kita mengetahui waktu-waktu shalat sesuai petunjuk syariat? Berikut keterangannya.

1. Cara Mengetahui Waktu Dhuhur

Para ulama telah sepakat bahwa waktu dhuhur berawal ketika matahari sudah tergelincir (waktu zawal), sesuai dengan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wassalam:

Artinya: “Dan waktu dhuhur dimulai ketika matahari telah tergelincir.” (HR. Muslim dari Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash)

Dan waktu dhuhur berakhir ketika masuk waktu ashar (ketika bayangan benda sepanjang aslinya). Hal ini sebagaimana hadits:

Artinya: “Dan waktu dhuhur adalah sebelum tiba waktu ashar.” (HR. Muslim dari Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash)

Untuk mengetahui waktu Dhuhur secara tepat maka bisa ditempuh cara-cara sebagai berikut:

1. Tancapkan tiang sepanjang 1 m (lebih panjang lebih baik) secara tegak lurus dengan bumi.

2. Buatlah lingkaran-lingkaran dengan tiang sebagai titik pusatnya, usahakan selisih diameter antara lingkaran tidak terlalu lebar (sehingga perhitungan lebih teliti).

• Lebih kurang pukul 11.30, muadzin harus mulai mengamati panjang bayangan pada lingkaran-lingkaran yang berpusat pada tiang. Akan didapati, bayangan akan semakin memendek dan sekaligus mengalami pergeseran sudut ke arah timur.

• Suatu saat bayangan tersebut akan mencapai titik jenuh selama beberapa saat (tidak memendek dan memanjang) dan hanya mengalami pergeseran sudut saja ke arah timur. Temponya lebih kurang 10 hingga 15 menit. Waktu ini disebut waktu karahah (waktu yang dilarang shalat padanya). Panjang bayangan di saat waktu karahah disebut fai’ zawal.

• Setelah melampaui waktu karahah, bayangan akan mulai memanjang. Dan inilah awal waktu dhuhur.

• Sedangkan akhir dari waktu dhuhur adalah ketika panjang bayangan sama panjang dengan tiang ditambah dengan fai’ zawal.

Sebagai catatan: arah bayangan dan panjang fai’ zawal berubah-ubah sesuai dengan posisi matahari saat penentuan waktu. Jika matahari condong ke arah selatan maka bayangan berpindah di sebelah utara. Jika posisi matahari tepat di arah timur maka panjang fai’ zawal 0 (nol). Wallahu a’lam.

2. Akhir Waktu Dhuhur

Adapun akhir waktu dhuhur adalah ketika panjang bayangan sama dengan bendanya (masuknya waktu ashar). Sesuai dengan hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wassalam:

Artinya: “Kemudian Jibril shalat dhuhur ketika bayangannya sama dengan benda.” (HR. Muslim dari Abdullah bin Amr bin ‘Ash)

Demikianlah hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wassalam.

“Suatu hal yang berlebihan bagi orang yang tidak melakukan shalat sampai datangnya waktu shalat setelahnya.” (HR. Muslim dari Abu Qatadah)

3. Cara Mengetahui Waktu Ashar

Awal waktu ashar adalah akhir dari waktu dhuhur. Sesuai dengan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wassalam:

Artinya: “Jibril shalat bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wassalam dan para shahabatnya pada hari pertama ketika bayangannya sama dengan bendanya.” (HR. Muslim dari Abdullah bin Amr bin ‘Ash)

4. Akhir Waktu Ashar

Akhir waktu ashar ada dua macam:

1. Waktu ikhtiyari, yakni ketika bayangan benda dua kali panjang aslinya. Hal ini sesuai dengan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wassalam:

Artinya: “Dan pada hari kedua Jibril shalat bersama mereka ketika bayangan dua kali lipat panjang bendanya. Kemudian dia mengatakan waktu ashar adalah diantara dua ini.” (HR. Muslim dari Abdullah bin Amr bin ‘Ash)

2. Waktu idlthirary (waktu terpaksa), yakni sampai tenggelamnya matahari. Hal ini sesuai dengan hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wassalam:

Artinya: “Barangsiapa yang mendapatkan satu rakaat sebelum matahari tenggelam berarti ia mendapatkan shalat ashar.” (HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah)

Akan tetapi tidak sepantasnya seorang muslim menunaikan shalat ashar di akhir waktu (semisal jam 5 sore) kecuali jika terpaksa. Hal ini sesuai dengan perkataan Imam Ibnu Qudamah.

Shalat ashar di saat matahari telah berwarna kuning atau menjelang terbenamnya matahari merupakan ciri-ciri shalat orang yang munafik sesuai dengan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam:

Artinya: “Itu adalah shalat orang munafik 3x. Mereka duduk-duduk (menunggu matahari hendak terbenam) sehingga tatkala matahari berada di antara dua tanduk syaithan, dia lakukan shalat empat rakaat dengan cepat kilat ibarat ayam yang sedang mematuk, dia tidak berdzikir kepada Allah kecuali sedikit saja.” (HR. Muslim dari Anas bin Malik)

5. Cara Mengetahui Waktu Maghrib

Para ulama bersepakat bahwa waktu maghrib adalah ketika matahari terbenam, berlainan dengan orang-orang syi’ah yang menetapkan bahwa waktu maghrib berawal ketika bintang bersinar. Adapun caranya sebagai berikut:

1. Bila muadzin berada di pesisir menghadap ke barat maka pengamatan lebih mudah. Bundaran matahari akan terlihat dengan jelas ketika terbenam. Di saat itulah, waktu maghrib tiba.

2. Jika di arah barat terbentang gunung tinggi atau tembok yang menjulang, maka pengamatan bisa dilakukan dengan cara sebagai berikut:

Lihatlah ke arah timur. Pada bagian no. 1 langit terlihat lebih terang. Dan harus diingat di mana letak (ketinggian) matahari di kala terbit. Jika bagian yang berada di bawah (bagian no. 2) telah terlihat hitam (gelap) secara merata, maka sudah masuk waktu maghrib.

Jika rona gelapnya belum mendatar dan antara bagian no. 1 dan no. 2 belum ada perbedaan yang jelas antara dua bagian tadi maka belum masuk waktu maghrib.

Untuk meyakinkannya seorang muadzin bisa menghadap ke arah barat di atas bukit atau tembok tinggi. Jika sudah tidak ada lagi sinar dari arah barat berarti sudah masuk waktu maghrib, dan biasanya ditandai dengan warna kemerah-merahan di langit. Namun jika sinar masih ada, maka diperkirakan matahari belum terbenam, meskipun langit berwarna merah atau gelap sekalipun.

Adapun dalil tentang awal waktu maghrib adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wassalam:

Artinya: “Dan waktu maghrib ketika terbenam matahari.” (HR. Bukhari no. 527 dan Muslim no. 1023 dari Jabir bin ‘Abdillah)

6. Akhir Waktu Maghrib

Adapun akhir waktu maghrib ketika terbenamnya warna kemerah-merahan di langit, sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wassalam:

Artinya: “Dan waktu maghrib adalah selama syafaq (warna kemerah-merahan) belum hilang.” (HR. Muslim no. 967 dari ‘Abdullah bin Amr bin Ash)

7. Awal Waktu Isya’

Adapun awal waktu isya’ adalah setelah hilangnya warna kemerah-merahan di langit sesuai dengan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wassalam:

Artinya: “Adalah Nabi shallallahu ‘alaihi wassalam melakukan shalat isya’ ketika terbenamnya warna kemerah-merahan.” (HR. Muslim no. 969 dari Abu Musa Al Asy’ari)

8. Akhir Waktu Isya’

Adapun akhir waktu isya’ dibagi dua.

1. Waktu ikhtiyary (pilihan) ketika pertengahan malam. Sebagai misal, jika matahari terbenam pada pukul 6 sore dan terbit pada jam 6 pagi maka batas akhir waktu isya’ adalah pukul 12 malam. Hal ini sesuai dengan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wassalam:

Artinya: “Dan waktu isya’ sampai pertengahan malam.” (HR. Muslim no. 967 dari Abdullah bin Amr bin Ash)

2. Waktu idlthirary (terpaksa) sampai masuknya waktu subuh, sesuai dengan hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wassalam:

Artinya: “Suatu hal yang berlebih-lebihan bagi orang yang tidak melakukan shalat sampai datangnya waktu shalat yang lain.” (HR. Muslim no. 1099 dari Abu Qatadah)

9. Cara Mengetahui Waktu Subuh

Adapun waktu subuh ketika terbitnya fajar shadiq, dan ini adalah kesepakatan para ulama, sesuai dengan hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wassalam:

Artinya: “Dan Nabi shallallahu ‘alaihi wassalam menunaikan shalat subuh ketika fajar merekah.” (HR. Muslim no. 969 dari Abu Musa Al Asy’ary)

Fajar ada dua macam yaitu fajar shadiq dan fajar kadzib (dusta).

Adapun fajar kadzib adalah seperti gambar berikut ini:

No. 1 (tempat terbit matahari) cahaya putih ke atas dan akan turun terus sampai akhirnya menyebar ke utara dan selatan sampai mendatar. Di saat tersebut (ketika fajar kadzib) no. 2 dan no. 3 masih dalam keadaan gelap.

Adapun fajar shadiq seperti gambar ini,

– No. 1 cahayanya putih mendatar. Ini menunjukkan fajar shadiq. Patokannya tergantung letak matahari ketika terbitnya.

– No. 2 kelihatan gelap/hitam. Warna gelap ini akan berangsur-angsur hilang dan berubah jadi warna putih.

10. Akhir Waktu Subuh

Akhir waktu subuh dibagi dua:
1. Ikhtiyary (pilihan) terus berlangsungnya waktu tersebut.
2. Idlthirary (terpaksa) sampai terbitnya matahari sesuai dengan hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wassalam:

Artinya: “Barangsiapa menjumpai rakaat sebelum terbitnya matahari sungguh telah menjumpai shalat subuh.” (HR. Bukhari no. 545 dan Muslim no. 656 dari Abu Hurairah)

11. Kapan Waktu Shalat yang Paling Utama

Di antara amalan yang paling dicintai Allah adalah shalat pada waktunya, yaitu di awal waktu, selain waktu tertentu yang dikecualikan. Pertama, yaitu shalat dhuhur ketika udara sangat panas menyengat maka yang afdhal adalah menunggu sampai suhu udara turun (berangsur dingin). Hal ini sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wassalam:

Artinya: “Bila udara sangat panas terik maka tunaikanlah shalat tatkala udara mulai dingin.” (HR. Bukhari & Muslim dari Abu Hurairah)

Kedua, yaitu shalat isya’. Yang paling afdhal adalah mengakhirkannya hingga pertengahan malam. Berdasarkan hadits:

Artinya: “Nabi mengakhirkan shalat isya’ sampai pertengahan malam, kemudian keluar melakukan shalat kemudian berkata: seandainya kalau bukan karena kelemahan pada orang lemah, rasa sakit yamg diderita orang sakit atau keperluan orang-orang yang punya hajat maka aku akan akhirkan shalat isya’ hingga pertengahan malam.” (HR. Abu Daud no. 358 dan Ahmad no. 10592 dari Abu Sa’id Al Khudri)

Wallahu a’lam.

Referensi: Adzan Keutamaan, Ketentuan dan 100 Kesalahannya karya Al Ustadz Abu Hazim Muhsin bin Muhammad Bashori, penerbit: Pustaka Daarul Atsar, cet. Pertama Dzulhijjah 1426/ Januari 2006, hal. 123-136.

About Fadhl Ihsan

Silakan temukan saya di http://facebook.com/fadhl.ihsan

Posted on 14/06/2011, in Uncategorized and tagged , , , . Bookmark the permalink. 25 Komentar.

  1. Wah mantap akhi, nambah ilmu lagi nih. cuma aku bingung apakah kita boleh menentukan waktu dengan ilmu falak ataukah harus sesuai tuntunan nabi seperti melihat subuh dengan fajar, dzuhur dan ashar dengan tongkat, magrib dengan melihat matahari terbenam, dan isya melihat jika tidak ada kemerah2an lagi di langit.

    • Secara hukum asal, iya. Kita hrs menetapkan waktu shalat dgn melihat pergerakan matahari atau keadaan langit ketika malam tiba. Dari sini bisa dijadikan acuan utk kemudian menggunakan jam agar lbh mudah bg masyarakat awam atau pun bila keadaan mendung. Wallahu a’lam.

  2. Penetapan waktu shalat yang digambarkan diatas didasarkan pada hadits, lalu dimana sandaran alqurannya, kenapa tidak langsung merujuk kepada al quran?

    • Ini dalil dari Al-Qur’an:
      Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

      “Apa yang dikatakan Rasul kepadamu maka terimalah dia dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah.” (Al Hasyr: 7)

      Maka, apa yg dikatakan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam (yakni berupa hadits) wajib kita terima. Apabila seseorang menolak hadits Rasulullah, maka hakikatnya ia menolak firman Allah di atas. Dan satu ayat saja dari al-Qur’an yg ia tolak sdh cukup menjadikannya ia kafir. Na’udzubillahi min dzalik. Wallahu a’lam.

      • Rasul adalah yang menerima dan membacakan al quran dihadapan ummatnya, tentu saja tidak boleh ditolak dan wajib diimani. Lalu apa dalil dalil al quran yang memerintahkan tentang shalat dan waktu pelaksaan shalat itu sendiri?

      • Hadits rasul hanya ada didalam kitab kitab hadis yang dibuat oleh manusia mulai abad ke 2-3 h, kitab kitab ini bukan kitab allah.

        Allah menjamin keaslian al quran dan tidak menjamin kitab kitab yang dibuat dan disusun oleh manusia

        Mempercayai kitab kitab selain al quran adalah kesyirikan.

        • Nah, cara memahami seperti itulah yang dinamakan “inkar sunnah”

          • Inkarnya sebelah mana nih, jika betul ini inkar sunnah, lalu siapa yang pertama kali memperkenalkan istilah inkar sunnah? jika benar anda menggunakan “sanad”

        • 1. Alloh menjaga Al-qur’an (Al-Hijr: 9) dengan menjaga Sunnah (dah otomatis), karena Sunnah sebagai penjelas Al-Qur’an.
          2. Konsekuensi Syahadat Muhammadar Rosululloh ya membenarkan SEMUA ucapan dan perbuatan nabi dan menjadikan ucapan dan perbuatan Nabi tersebut sebagai pedoman
          3. Kalo mau mengatakan suatu hadits tidak shahih ya harus ilmiah, satu-persatu. Tenang saja, kitab-kitab hadits tersebut mencantumkan sanad kok, jadi kita bisa cek (kalo mampu) apakah hadits tersebut shahih atau tidak, (ASLI atau tidak)

          Semoga Alloh selalu meudahkan kita untuk menerima kebenaran

  3. Apakah mereka memiliki sekutu sekutu yang mmbuat syariat syariat dalam hal dien yang tidak di izikan Allah?, 42:21

  4. mengenai waktu fajar, ketika jelas/ terang benang putih dari benang hitam yaitu fajar, waktu magrib “ilallail” , 2:187.

  5. saya ada beberapa pertanyaan buat mas admin :
    1. mana dalil dari al quran shalat subuh dua rakaat, ashar empat rakaat, maghrib tiga rakaat?

    2. mana dalil dari al quran tentang takaran zakat fitrah, zakat emas, zakat hewan ternak?

    3. al quran sampai kepada kita sekarang dengan perantara siapa? apakah anda mendengar langsung dari malaikat jibril atau melalui jalur periwayatan sanad para perawi? perlu diketahui sanad-sanad tersebut juga tidak ada dalam al quran. apakah anda menjamin keaslian alquran?

  6. @hanif1306
    1. kapan saya berbicara tentang salat subuh dua rakaat dll? jika saya tidak mengatakannya berarti anda membuat buat pertanyaan
    2. apakah saya juga berbicara tentang takaran zakat atau macam macam zakat yang anda sebutkan?
    3. untuk pertanyaan nomor tiga ini silahkan jawab oleh anda sendiri,.. atau silahkan cari sendiri didalam al quran jika benar anda beriman kepadanya

    • Jawablah pertanyaan saya to the point dan jelas karena saya tidak butuh retorika anda dalam menjawab. pertanyaan ini muncul karena ada orang orang semisal anda yang tidak tahu malu mengingkari hadits hadits nabi. buktinya dalam perkataan anda sendiri:

      1. mempercayai kitab selain al quran adalah kesyirikan? ! apakah anda tidak beriman terhadap hadits hadits yang terdapat dalam shahih bukhari?

      2. Allah hanya menjamin keaslian al quran!? tidak ada satu pun hadits hadits nabi yang shahih? seluruhnya palsu?

      3. jadi menurut anda shalat subuh berapa rakaat? kan di al quran tidak disebutkan shalat subuh 2 rakaat.

      • Justru anda yang seharusnya merasa MALU karena mengaku ngaku beriman kepada al quran tetapi sedikitpun tidak pernah membacanya. dan semua pertanyaan yang anda lontarkan sesungguhnya sudah anda jawab sendiri. 1. saya beriman kepada rasul, tapi tidak kepada bukhari 2. al quran adalah asli dari allah karena rasul sendiri yang menyampaikannya, sedangkan hadits disampaikan bukan oleh rasul. 3. itu sudah anda jawab sendiri,.. he he

        • jika anda tidak beriman dengan hadits nabi, maka tidak ada lagi yang perlu kita diskusikan karena perkara ini sudah sangat jelas.

          perlu anda ketahui, kelompok ahlul bid’ah sepeti mu’tazilah, khawarij, murji’ah pun mereka masih beriman dengan hadits nabi. hanya saja mereka memahaminya dengan akal mereka sendiri sehingga mereka tersesat. seperti anda yang memahami al quran menurut akal sendiri tanpa bimbingan ulama dari kalangan sahabat, tabi’in maupun ulama ahlus sunnah setelahnya.

          saya prihatin di dunia ini masih ada orang-orang yang mengaku muslim tapi berperilaku seperti anda.

          saya hanya bisa berdoa, semoga Allah menjadikan kita seorang muslim yang beriman kepada al quran dan hadits hadits nabi, kemudian bisa mengamalkan keduanya. amin

          yahdikumullah wayushlihu baalakum..

          • Justru saya berdoa,… semoga semua orang yang mengaku beriman dan berserah diri mau kembali kepada allah semata dan menjadikan al quran satu satunya sumber hukum

  7. saya mau tanya ke admin..? anda bisa baca alqur’an?

  8. untuk admin,,,
    mf sumber hukum yg sya ketahui dan yg sya plajari slama ini bukanlah hanya Al-Qur’an sja,,,
    sumber hkm Islam yg sya plajari selama ini, yaitu:
    1. Al-Qur’an
    2. Hadits/Sunnah2 Nabi
    3. Ijma’
    4. Qiyas

  9. @Admin, bisa baca Al Quran denganbaik dan benar kah?
    mengerti pemahamannya denganbaik dan benar kah?
    (sudah pasti jago bahasa arab kan).
    Di Alquran, bukannya disuruh ikut Alquran, dan As sunnah.
    coba alqurannya di baca lagi admin.

  10. jangan berdebat. jika memang udah pada tau pada hukum-hukumnya, kenapa ngotot saling menyudutkan. ingat, ilmu bukan untuk dijadikan bahan perdebatan.

  11. abi jibril jambiy

    si admin klo mati dikubur di kuburan orang nasrani saja, karena dalam al qur’an dak ada penjelasan klo seorang mu’min mati di kubur d pemakaman mu’min, dak usah di mandi in dan d kafani karena dalam al qur’an tidak ada pejelasannya harus mandi in dan d kafani…

  12. tauqoly abadi

    Apakah Anda ingin mencari JAM untuk MASJID anda? Spek :
    1. JADWAL ABADI
    2. “BEEP” TIAP MASUK WAKTU SHOLAT
    3. ADA JEDA IQOMAH
    4. ADA RUNNING TEXT
    Di sini Kami menyediakannya.
    Silakan kunjungi website kami di :

    http://www.tauqolyabadi.com/

  13. Dalam menentukan waktu sholat merupakan hal yg sangat penting, namun ada jadwal sholat yg otomatis, biasanya disebut jam digital masjid yg mana bs menampilkan jadwal sholat yg tepat dan akurat. Bagi anda yg membutuhkan info produk silahkan kunjungi website kami di http://www.jamdigitalmasjidjogja.com

  1. Ping-balik: (GAMBAR PRAKTIS) CARA MENGETAHUI WAKTU, AWAL & AKHIR SHOLAT DHUHUR, ASHAR, MAGHRIB, ISYA’ DAN SHUBUH : Posisi bayangan matahari, terbit/fajar dan terbenam « ‎ ‎طبيب الطب النبوي | Dokter Pengobatan Nabawi |

Tinggalkan komentar