Hukum Membongkar Kuburan untuk Pembangunan Jalan

Tanya:

ﻫﻞ ﻳﺠﻮﺯ ﻧﺒﺶ ﺍﻟﻘﺒﻮﺭ ﻣﻦ ﺃﺟﻞ‎ ‎ﺍﻟﻄﺮﻳﻖ ﺍﻟﻌﺎﻡ، ﻛﺄﻥ ﻳﻜﻮﻥ ﺍﻟﻄﺮﻳﻖ ﻻ‎ ‎ﻳﺼﻠﺢ ﺇﻻ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﻘﺒﺮﺓ، ﻓﻬﻞ ﻳﺠﻮﺯ ﻧﺒﺸﻬﺎ‎ ‎ﻭﻭﺿﻌﻬﺎ ﻓﻲ ﻣﻘﺒﺮﺓ ﺛﺎﻧﻴﺔ ﻣﻦ ﺃﺟﻞ‎ ‎ﺍﻟﻤﺼﻠﺤﺔ ﺍﻟﻌﺎﻣﺔ؟

“Apakah diperbolehkan membongkar kuburan untuk dijadikan jalan umum, misalkan tidak ada jalan lain selain melewati kuburan tersebut. Bolehkah membongkar kuburan tersebut, kemudian meletakkan tulang belulangnya di kuburan kedua demi kemaslahatan umum?”

Jawab:

Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah menjawab:

ﻧﺒﺶ ﺍﻟﻘﺒﻮﺭ ﻋﻨﺪ ﺍﻟﻀﺮﻭﺭﺓ ﻣﻦ ﺃﺟﻞ‎ ‎ﺍﻟﻄﺮﻳﻖ ﺃﻓﺘﻰ ﺑﻌﺾ ﻋﻠﻤﺎﺀ ﺍﻟﻠﺠﻨﺔ‎ ‎ﺍﻟﺪﺍﺋﻤﺔ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﻤﻠﻜﺔ ﺍﻟﻌﺮﺑﻴﺔ ﺍﻟﺴﻌﻮﺩﻳﺔ‎ ‎ﺑﺠﻮﺍﺯ ﺫﻟﻚ ﺑﺸﺮﻁ: ﺃﻻ ﻳﻤﻜﻦ ﺻﺮﻑ‎ ‎ﺍﻟﻄﺮﻳﻖ ﻋﻦ ﺍﻻﺗﺠﺎﻩ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻤﻘﺒﺮﺓ،‏‎ ‎ﻓﺘﻨﺒﺶ ﺍﻟﻘﺒﻮﺭ ﻭﺗﺆﺧﺬ ﺍﻟﻌﻈﺎﻡ ﻭﺗﻮﺿﻊ‎ ‎ﻓﻲ ﻣﻘﺒﺮﺓ

“Kebolehan membongkar kuburan di saat darurat [1] untuk pembuatan jalan telah difatwakan oleh sebagian ulama Al-Lajnah Ad-Da’imah [2] di Kerajaan Arab Saudi dengan dua syarat:

[Pertama] tidak mungkin memindahkan jalan selain ke arah kuburan tersebut

[Kedua] kuburan tersebut dibongkar, tulang-belulangnya diambil kemudian diletakkan di kuburan yang lain.” (Liqa’ Al-Bab Al-Maftuh, 2/12)

Footnote:
[1] Hukum asal membongkar kuburan adalah terlarang, berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam:

ﻛَﺴْﺮُ ﻋَﻈْﻢِ ﺍﻟْـﻤَﻴِّﺖِ ﻛَﻜَﺴْﺮِﻩِ ﺣَﻴًّﺎ

“Mematahkan tulang mayit seperti mematahkannya ketika hidup.” (HR. Ahmad no. 200, Abu Daud no. 3207, Ibnu Majah no. 1616 dan dishahihkan oleh Al-Albani rahimahumullah dalam Irwa’ul Ghalil no. 763)

[2] Fatawa Al-Lajnah Ad-Da’imah, 9/122 yang saat itu masih diketuai oleh Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah.

Sumber: http://abul-harits.blogspot.in/2015/03/membongkar-kuburan-untuk-pembangunan.html

About Fadhl Ihsan

Silakan temukan saya di http://facebook.com/fadhl.ihsan

Posted on 04/07/2015, in Uncategorized. Bookmark the permalink. Tinggalkan komentar.

Tinggalkan komentar