Hukum Pekerja Muslim Membangun Tempat Ibadah Orang Kafir

Berpartisipasi dalam pembangunan gedung ibadah selain umat Islam adalah haram, bahkan dapat mengantarkan kepada kekafiran. Karena hal tersebut termasuk perbuatan tolong-menolong dalam kebatilan terbesar, yaitu kesyirikan dan kekafiran kepada Allah ta’ala. Berikut fatwa-fatwa ulama dalam masalah ini:

Al-Imam Asy-Syafi’i rahimahullah berkata,

ﻭَﻟَﻮْ ﺃَﻭْﺻَﻰ ﺑِﺜُﻠُﺚِ ﻣَﺎﻟِﻪِ ﺃﻭ ﺑِﺸَﻲْﺀٍ‏‎ ‎ﻣﻨﻪ ﻳَﺒْﻨِﻲ ﺑِﻪِ ﻛَﻨِﻴﺴَﺔً ﻟِﺼَﻠَﺎﺓِ ﺍﻟﻨﺼﺮﺍﻧﻲ‎ ‎‏) ) ) ﺍﻟﻨﺼﺎﺭﻯ ( ( ( ﺃﻭ ﻳَﺴْﺘَﺄْﺟِﺮُ ﺑِﻪِ‏‎ ‎ﺧَﺪَﻣًﺎ ﻟِﻠْﻜَﻨِﻴﺴَﺔِ ﺃﻭ ﻳَﻌْﻤُﺮُ ﺑِﻪِ ﺍﻟْﻜَﻨِﻴﺴَﺔَ‏‎ ‎ﺃﻭ ﻳَﺴْﺘَﺼْﺒِﺢُ ﺑِﻪِ ﻓﻴﻬﺎ ﺃﻭ ﻳَﺸْﺘَﺮِﻱ ﺑِﻪِ‏‎ ‎ﺃَﺭْﺿًﺎ ﻓَﺘَﻜُﻮﻥُ ﺻَﺪَﻗَﺔً ﻋﻠﻰ ﺍﻟْﻜَﻨِﻴﺴَﺔِ‏‎ ‎ﻭَﺗَﻌْﻤُﺮُ ﺑﻬﺎ ﺃﻭ ﻣﺎ ﻓﻲ ﻫﺬﺍ ﺍﻟْﻤَﻌْﻨَﻰ‎ ‎ﻛﺎﻧﺖ ﺍﻟْﻮَﺻِﻴَّﺔُ ﺑَﺎﻃِﻠَﺔً

“Andaikan seorang mewasiatkan sepertiga hartanya atau sedikit dari hartanya untuk digunakan membangun gereja sebagai tempat ibadah orang-orang nasrani, atau hartanya itu digunakan untuk menyewa pelayan gereja, atau memakmurkannya, atau digunakan untuk penerangan ruangannya, atau untuk dibelikan tanah sebagai wakaf bagi gereja dan mengembangkannya, atau yang semakna dengan ini semua, maka wasiat tersebut batil.”

Beliau rahimahullah juga berkata,

ﻭَﺃَﻛْﺮَﻩُ ﻟِﻠْﻤُﺴْﻠِﻢِ ﺃَﻥْ ﻳَﻌْﻤَﻞَ ﺑِﻨَﺎﺀً ﺃﻭ‎ ‎ﻧِﺠَﺎﺭَﺓً ﺃﻭ ﻏَﻴْﺮَﻩُ ﻓﻲ ﻛَﻨَﺎﺋِﺴِﻬِﻢْ ﺍﻟﺘﻲ‎ ‎ﻟِﺼَﻠَﻮَﺍﺗِﻬِﻢْ

“Dan aku benci apabila seorang muslim bekerja sebagai pembangun gereja, atau tukang kayunya, atau pekerjaan selain itu di gereja-gereja tempat ibadah mereka (orang-orang kafir).” [Al-Umm, 4/213]

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata,

ﻭﺃﻣﺎ ﻣﺬﻫﺐ ﺃﺣﻤﺪ ﻓﻲ ﺍﻹﺟﺎﺭﺓ‎ ‎ﻟﻌﻤﻞ ﻧﺎﻭﻭﺱ ﻭﻧﺤﻮﻩ ﻓﻘﺎﻝ‎ ‎ﺍﻵﻣﺪﻱ ﻻ ﻳﺠﻮﺯ

“Adapun madzhab Al-Imam Ahmad dalam masalah ijarah (sewa jasa) untuk bekerja (membangun) nawus (tempat ibadah majusi) dan sejenisnya, maka berkata Al-Amidi: Pekerjaan itu tidak boleh.” [Iqtidho’ Shirotil Mustaqim, 1/244]

Fatwa Lajnah Daimah:

ﺱ: ﺍﻟﻤﺴﻠﻢ ﺍﻟﺬﻱ ﻭﻇﻴﻔﺘﻪ ﺑﻨﺎﺀ،‏‎ ‎ﻫﻞ ﻳﺠﻮﺯ ﻟﻪ ﺃﻥ ﻳﺒﻨﻲ ﻛﻨﻴﺴﺔ‎ ‎ﻟﻠﻜﻔﺎﺭ؟
ﺝ: ﻻ ﻳﺤﻞ ﻟﻤﺴﻠﻢ ﻳﺆﻣﻦ ﺑﺎﻟﻠﻪ‎ ‎ﻭﺍﻟﻴﻮﻡ ﺍﻵﺧﺮ ﺃﻥ ﻳﺒﻨﻲ ﻛﻨﻴﺴﺔ ﺃﻭ‎ ‎ﻣﺤﻼ ﻟﻠﻌﺒﺎﺩﺓ ﻟﻴﺲ ﻣﺆﺳﺴﺎ ﻋﻠﻰ‎ ‎ﺍﻹﺳﻼﻡ ﺍﻟﺬﻱ ﺑﻌﺚ ﺍﻟﻠﻪ ﺑﻪ ﻣﺤﻤﺪﺍ؛‎ ‎ﻷﻥ ﺫﻟﻚ ﻣﻦ ﺃﻋﻈﻢ ﺍﻹﻋﺎﻧﺔ ﻋﻠﻰ‎ ‎ﺍﻟﻜﻔﺮ، ﻭﺇﻇﻬﺎﺭ ﺷﻌﺎﺋﺮﻩ، ﻭﺍﻟﻠﻪ ﻋﺰ‎ ‎ﻭﺟﻞ ﻳﻘﻮﻝ} : ﻭَﺗَﻌَﺎﻭَﻧُﻮﺍ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﺒِﺮِّ‏‎ ‎ﻭَﺍﻟﺘَّﻘْﻮَﻯ ﻭَﻟَﺎ ﺗَﻌَﺎﻭَﻧُﻮﺍ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﺈِﺛْﻢِ‏‎ ‎ﻭَﺍﻟْﻌُﺪْﻭَﺍﻥِ ﻭَﺍﺗَّﻘُﻮﺍ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﺷَﺪِﻳﺪُ‏‎ ‎ﺍﻟْﻌِﻘَﺎﺏِ { ﺳﻮﺭﺓ ﺍﻟﻤﺎﺋﺪﺓ ﺍﻵﻳﺔ 2

Tanya: Seorang muslim yang profesinya sebagai tukang bangunan, apakah boleh dia membangun gereja untuk (tempat ibadah) orang-orang kafir?

Jawab:

Tidak halal bagi seorang muslim yang beriman kepada Allah dan hari akhir untuk
membangun gereja atau tempat ibadah yang tidak berlandaskan Islam, agama yang dengannya Allah ta’ala mengutus Muhammad shallallahu’alaihi wa sallam. Karena hal tersebut termasuk sebesar-besarnya bentuk pertolongan kepada orang-orang kafir dan menampakkan syiar-syiar mereka. Sedang Allah ta’ala berfirman,

ﻭَﺗَﻌَﺎﻭَﻧُﻮﺍ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﺒِﺮِّ ﻭَﺍﻟﺘَّﻘْﻮَﻯ ﻭَﻟَﺎ‎ ‎ﺗَﻌَﺎﻭَﻧُﻮﺍ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﺈِﺛْﻢِ ﻭَﺍﻟْﻌُﺪْﻭَﺍﻥِ ﻭَﺍﺗَّﻘُﻮﺍ‎ ‎ﺍﻟﻠَّﻪَ ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﺷَﺪِﻳﺪُ ﺍﻟْﻌِﻘَﺎﺏِ

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.” (Al-Maidah: 2)

[Fatawa Al-Lajnah Ad-Daimah, 14/482, no. 19893]

ﻭﺑﺎﻟﻠﻪ ﺍﻟﺘﻮﻓﻴﻖ، ﻭﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻰ‎ ‎ﻧﺒﻴﻨﺎ ﻣﺤﻤﺪ ﻭﺁﻟﻪ ﻭﺻﺤﺒﻪ ﻭﺳﻠﻢ

Sumber: http://sofyanruray.info/hukum-pekerja-muslim-membangun-tempat-ibadah-orang-kafir/

About Fadhl Ihsan

Silakan temukan saya di http://facebook.com/fadhl.ihsan

Posted on 28/08/2014, in Uncategorized. Bookmark the permalink. Tinggalkan komentar.

Tinggalkan komentar